PANGKALAN BANTENG - Belasan pelajar SMP di Pangkalan Banteng terpaksa dikumpulkan di Mapolsek Pangkalan Banteng, Selasa (13/12) pagi. Ini sebagai buntut perkelahian antarpelajar pada Senin (12/13).
Pelajar yang masih satu sekolah ini dikumpulkan dan diberikan pembinaan oleh anggota Polsek Pangkalan Banteng agar perkelahian tidak terulang. Perkelahian dipicu oleh aksi bully yang dilakukan SI terhadap AD yang sama-sama dududk di kelas VII SMP, namun dengan kelas berbeda.
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Sudarsono mengatakan, sejumlah pelajar itu dipanggil agar perkelahian antarpelajar tidak kembali terulang.
”Tidak hanya dua pelajar yang menjadi pelaku perkelahian, tapi semua teman-temannya yang tahu kejadian itu kita panggil. Ini sebagai pelajaran, agar mereka tidak gampang terprovokasi yang pada akhirnya menjurus pada tawuran antarpelajar,”ujarnya.
Selain perkelahian antarpelajar, praktik bullying di sekolah juga harus menjadi perhatian semua pihak, baik guru, orang tua, dan masyarakat luas. Pasalnya, pemicu perkelahian tersebut berasal dari bullying atau ejekan secara terus menerus kepada anak-anak yang dianggap lemah secara kepribadian dan memiliki kelemahan fisik.
Selain melakukan pembinaan terhadap para pelajar, Polsek Pangkalan Banteng juga memanggil para orang tua.
”Kemudian untuk tindakan bullying yang terjadi sebagai pemicu perkelahian itu juga harus disikapi dengan bijak. Tidak hanya sekolah, para orang tua juga harus ikut menangani masalah bully ini,”katanya.
Menurutnya, orang tua tetap wajib membina anak-anak mereka meski telah mendapatkan pengajaran di sekolah.
”Orang tua mereka juga kita panggil, dan pada intinya kita berikan mereka pengertian agar kejadian itu tidak kembali terulang apalagi sampai mengakibatkan permusuhan. Apalagi mereka ini kan satu sekolah, dan sama-sama kelas VII. Untungnya perkelahian tersebut tidak sampai berujung pada tawuran massal,” terangnya. (sla/yit)