SAMPIT –Pemkab Kotim melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) kembali akan menggelar event budaya yang telah menjadi tradisi masyarakat setempat, yakni Manuyang Anak atau yang biasa dikenal dengan Maayun Anak. Masyarakat pun diimbau untuk turut serta meramaikan acara tersebut, khususnya para ibu yang mempunyai bayi, agar mendaftar dan ikut berpartisipasi.
”Kegiatan ini merupakan tradisi kita, masyarakat kota Sampit. Jadi semua boleh ikut, tidak peduli agama Kristen, Budha, Islam dan lainnya. Mari bersama-sama kita jaga dan lestarikan tradisi daerah ini,”imbuh Kepala Bidang Bina Budaya Disbudpar, Pungkal, Rabu (14/12).
Dijelaskannya, Manuyang anak sebagai wujud kasih sayang orangtua terhadap anaknya. Perasaan tersebut dilambangkan dengan Manuyang atau mengayun anak dengan penuh kasih sayang.
Dilanjutkan Pungkal, pada tradisi yang digelar pada bulan Maulid ini, biasanya ayunan dihias dengan berbagai anyaman dari dedaunan, buah, dan bunga segar agar terlihat indah dan menarik. Biasanya, peserta juga menyiapkan berbagai bahan yang disebut piduduk, terdiri dari beras, gula, telur, kelapa, dan lain, yang nantinya akan diberikan kepada bidan yang membantu proses melahirkan. Dan ada beberapa tahapan lainnya yang dilalui dalam proses Manuyang anak ini.
Kegiatan akan dilaksanakan pada 21 Desember, dipusatkan di Islamic Center Jalan Jenderal Sudirman Km 3,5 Sampit. Dikatakan Pungkal, Disbudpar melakukan persiapan dengan menyediakan tali dan kayu untuk tiang ayunan, dengan target pesera 100 orang bayi. Sementara untuk kain selendang atau biasa disebut bahalai untuk mengayun anak, disiapkan oleh masing-masing orangtua.
”Di acara itu juga ada lomba menghias ayunan nantinya dan hadiah bingkisan telah disiapkan oleh panitia. Jadi para orangtua dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan ayunan untuk anaknya. Bagi warga yang ingin berpartisipasi bisa mendaftar di kantor Disbudpar jalan Jenderal Sudirman, Sampit pungkasnya. (vit/gus)