SAMPIT – Golkar di Kotim tampak bakal kembali bergejolak. Beredar kabar bahwa Mahkamah Partai Golkar (MPG) memutuskan mengembalikan kepengurusan DPD Golkar Kotim kepada Supriadi sebagai ketua dengan sekretaris Joni Abdi. Keputusan itu sekaligus menonaktifkan kepengurusan DPD Golkar Kotim di bawah HM Thamrin Noor.
Hal itu tertuang dalam salinan petikan SK MPG yang sudah tersebar sejak kemarin. Dalam amar putusannya, MPG telah mengabulkan gugatan Supriadi dan joni Abdi, serta menetapkan dan memulihkan jabatan sebagai ketua dan sekretaris. Keputusan itu disebut final dan mengikat.
Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Joni Abdi masih enggan berkomentar. Pria yang akrab disapa Abdi itu mengaku belum menerima petikan putusan dari MPG. ”Nah, untuk itu belum komentar karena petikan putusan belum diterima,” kata Abdi.
Diketahui, beberpa waktu lalu DPD Golkar Kalteng memerintahkan DPD Golkar Kotim untuk segera melaksanakan Musdalub. Saat itu terpilih kepengurusan Supriadi dan Joni Abdi. Kemudian, tidak berselang lama kepengurusan itu dibatalkan kembali dan mengangkat HM Thamrin Noor sebagai ketua DPD Golkar Kotim 2016-2019. Tidak terima dengan hal tersebut, Supriadi dan Joni Abdi meminta solusi ke MPG.
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Kotim di bawah komando Thamrin Noor, Abdul Haris, mengaku hingga saat itu dirinya belum menerima bahkan mengetahui kabar amar putusan MPG itu. ”Belum ada, kalau saya lihat itu hanya sebatas ramai-ramai di media sosial saja," ujar Abdul Haris.
Bahkan, kata Haris, dirinya sudah mengkonfirmasi informasi yang beredar itu kepada jajaran DPD Golkar Kalteng. Ternyata DPD Golkar Kalteng juga disebut tidak tahu. ”Kata DPD perihal itu belum ada, yang jelas kami tetap sebagai DPD Golkar Kotim, kami diarahkan dan diperintahkan untuk tetap melaksanakan tugas dan kegiatan seperti biasa," katanya.
Haris mengakui, apabila benar adanya keputusan itu maka jadi preseden buruk kepada partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebab, pihaknya adalah DPD yang mendapatkan legitimasi dari DPP. Sehingga tatanan partai yang sudah disusun dengan rapi akan dibuat berantakan. ”Yang pasti kami tetap yakin dan percaya DPD Golkar Kotim saat ini tidak ada masalah lagi, dan kami diakui statusnya," tukas dia. (ang/dwi)