SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Minggu, 25 Desember 2016 16:11
Runtuhnya Gedung Pengering Jadi Buah Bibir
BERANTAKAN: Gedung mesin pengering jagung di Desa Karang Mulya roboh akibat angin kencang dua hari lalu. (SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG- Peristiwa runtuhnya gedung tempat mesin pengering jagung di Desa Karang Muly, Kecamatan Pangkalan Banteng l menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat. Berbagai dugaan pun muncu, terutama perihal buruknya konstruksi bangunan yang kala itu dibangun seolah-olah mengejar target kerja. 

Informasi yang dikumpulkan Radar Pangkalan Bun terungkap, dugaan konstruksi bangunan yang tak layak memang cukup masuk akal. Pasalnya sesaat setelah diserahterimakan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setahun silam, sudah mulai terdengar desas-desus tak sedap perihal bangunan tersebut. Saat itu, ketika media ini melihat hasil pekerjaan juga terlihat bahwa dinding tembok gedung bagian dalam tidak di plester seperti dinding bagian luar. Selain itu batang cor beton tampak terlihat bekas ditambal yang menandakan kurang sempurnanya pengerjaan pengecoran. 

Bahkan saat awal pendirian setahun lalu, pernah tersiar kabar bahwa masyarakat sempat protes karena pondasi bangunan tersebut bukan dengan batu belah namun hanya dengan batako dan cor beton saja.

”Dulu sempat ada yang protes mas ketika ada yang tahu kalau pondasi bangunan itu tidak terbuat dari batu belah. Namun entah mengapa pengerjaan tetap dilanjutkan,” ungkap salah seorang warga Pangkalan Banteng yang enggan namanya dikorankan. 

Yono,  selaku Ketua Gapoktan Tani Makmur itu mengungkapkan,  kondisi bangunan sebelum luluh lantak terbilang cukup memprihatinkan.”Pemasangan batako dinding tembok juga tidak lurus, terlihat berkelok-kelok. Padahal konstruksi bangunan cukup tinggi,”ujarnya, Sabtu (24/12) siang.

 

Meski demikian, Yono tak ingin menyalahkan pihak manapun terkait robohnya bangunan tersebut. Sebab masyarakat terutama anggota kelompok tani sudah jauh-jauh hari mengetahui kondisi bangunan tersebut. 

”Petani banyak yang merasa khawatir dengan kondisi bangunan gedung itu meski baru saja dibangun. Tapi kita tidak bisa berbuat banyak, karena kita merasa tidak enak lantaran sudah dberi bantuan tapi malah protes, nanti dianggap tidak berterimakasih,”bebernya. 

Kini pihaknya hanya bisa berharap agar Pemerintah Provinsi Kalteng segera mencarikan solusi agar ada bangunan pengganti mengingat pentingnya peralatan pengering jagung itu. 

”Kita sudah buat laporan ke provinsi, semoga segera direspon dengan dibuatkan bangunan baru,” katanya. Dan lanjutnya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, untuk sementara waktu pihaknya melepas sejumlah peralatan penting di mesin pengering jagung tersebut. 

”Tadi kita lepas alat-alatnya yang mudah dilepas seperti dynamo, mesin diesel serta control unit dari mesin pengering itu. Lokasi bangunan kan di tengah kebun jagung, jadi rawan hilang dicuri,”tambah Yono. 

Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Produksi Pertanian Distanak Kobar, Iskandar mengatakan pihaknya juga sangat menyesalkan fasilitas pendukung untuk program jagung itu rusak parah. Namun pihaknya juga mengaku bahwa Distanak Kobar tidak bisa berbuat banyak selain melanjutkan pelaporan ke Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng. 

”Kita ini sebenarnya yang tidak enak dengan masyarakat terutama Gapoktan. Kami ini sebagai tempat pelaksanaan program nasional jagung itu,” katanya. 

Pihaknya juga menjelaskan bahwa pihaknya bukan berarti ingin lepas tangan. Namun secara umum Distanak Kobar tidak memiliki kewenangan terkait proyek pembangunan fasilitas pengering jagung itu. 

”Kita tidak bermaksud berlepas diri, tapi memang pengerjaannya dibawah control provinsi. Untuk langkah selanjutnya, kita telah berkoordinasi dengan Gapoktan untuk membuat laporan tertulis. Ditulis saja seperti kondisi dilapangan seperti apa adanya itu,” pungkasnya. (sla/gus)


BACA JUGA

Sabtu, 07 Desember 2024 20:50

Pawai Nasi Adab Jadi Puncak Perayaan HUT Kotawaringin Barat ke-65

PANGKALAN BUN – Pawai Nasi Adab, salah satu tradisi budaya…

Jumat, 06 Desember 2024 10:10

Pemkab Kampanye Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS

PANGKALAN BUN - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired…

Rabu, 04 Desember 2024 18:58

Dispursip Kobar Luncurkan Buku Baru untuk Perkuat Literasi di Masyarakat Kotawaringin Barat

PANGKALAN BUN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 04 Desember 2024 18:38

Dinas PUPR Kobar Akan Bangun Ring Kanal Atasi Banjir di Desa Rungun

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Selasa, 03 Desember 2024 18:42

Pilkada Selesai, Masyarakat Kobar Diimbau Kembali ke Rutinitasnya dan Tetap Menjaga Kedamaian

PANGKALAN BUN – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah menyelesaikan…

Senin, 02 Desember 2024 20:44

Sekda: Pemkab Kobar Mulai Terapkan Sistem Kearsipan Berbasis Digital

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar…

Senin, 02 Desember 2024 15:37

Desa Berbasis Green Economy jadi Masuk Proyek Pengembangan di Pemkab Kobar

PANGKALAN BUN – Dalam rangka memperkuat sektor-sektor potensial seperti pertanian,…

Senin, 02 Desember 2024 14:46

RSUD Sultan Imanuddin Terima Kunjungan Studi Banding RSUD dr. Doris Sylvanus

PANGKALAN BUN – RSUD Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menerima…

Senin, 02 Desember 2024 14:29

Gerak Cepat Dinas PUPR Kobar Perbaiki Kerusakan Jembatan Tatas

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)…

Senin, 02 Desember 2024 12:58

Dispursip Kobar Kenalkan Aplikasi SIKN dan JIKN

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers