PANGKALAN BUN – Bangunan koperasi milik PT Korindo di Jalan Abdul Ancis, Pangkalan Bun, terbakar, Minggu (1/1) malam. Api mengamuk dari gudang plywood yang dekat dengan koperasi tersebut. Sebelum api membesar, terdengar suara ledakan dari dalam gedung koperasi.
Api membesar dengan cepat setelah ledakan. Bangunan yang berbahan kayu membuat api semakin membara. Dalam hitungan menit, bangunan langsung ludes. Pemadam yang diturunkan berupaya melokalisir api agar tidak merembet ke mes karyawan dan metanol perusahaan.
Ujang Sukiman, warga Mendawai yang pertama kali melihat munculnya api menuturkan, saat itu dia sedang menonton televisi di pos jaga pabrik, tak jauh dari bangunan koperasi yang terbakar. Dia kaget ketika melihat ada api dari bagian belakang.
”Saya tadi lihat api pas jaga. Baru teriak, malah ada suara ledakan. Warga langsaung keluar dan heboh," kata Ujang.
Warga langsung berhamburan menyelamatkan diri, karena lokasi kejadian kebakaran dekat dengan mes karyawan dan penyimpanan metanol yang dikhawatirkan bisa meledak. ”Koperasi ini ada dua bangunan, satu untuk jual sembako dan sebelahnya kantor koperasi. Tapi, yang hangus duluan bagian sembako," ujarnya.
Ujang menjelaskan, bangunan koperasi tersebut usianya sudah tua, sehingga saat terbakar api cepat melalapnya. Petugas keamanan PT Korindo Joko mengatakan, api berasal dari gudang plywood, bukan dapur koperasi.
Sementara itu, delapan unit mobil damkar dikerahkan menjinakkan api. Namun, sempitnya jalan dan banyaknya warga yang menonton menghambat regu damkar menuju lokasi.
”Kurang koordinasi dari pihak Korindo. Kita ke sini sudah hampir 60 persen terbakar. Sekarang ini mungkin hanya menyisakan 25 persen saja," kata Koordinator Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kobar Sukardi.
Kasat Reskirm Polres Kobar AKP Zaldy Kurniawan mengatakan, penyelidikan dilakukan setelah api padam total. Belum diketahui jumlah kerugian dan apa saja yang terbakar. ”Kita belum bisa masuk kalau api belum reda," ujarnya.
Harus Dipindah
Kejadian itu langsung menyita perhatian Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang saat itu berada di Pangkalan Bun. Dia langsung menuju lokasi. Menurut Sugianto, gedung koperasi korindo itu memang sudah tidak layak karena usianya sudah tua, yakni dibangun sejak 1970.
”Ini sudah yang kedua kali bangunan di PT Korindo terbakar. Kali ini justru dekat mes karyawan dan pabrik yang terdapat metanol. Yang kami khawatirkan justru kalau metanol meledak, bisa banyak korban," ujarnya.
Seharusnya, kata Sugianto, pabrik PT Korindo dipindahkan dan letaknya jauh dari permukiman penduduk. ”Jangan sampai nanti ada korban banyak ketika ada kebakaran lagi. Saya minta pabrik PT Korindo dipindah," tegasnya.
Sugianto akan memanggil jajaran direksi PT Korindo terkait pemindahan pabrik. Hal itu juga agar cerobong pabrik tidak menimbulkan polusi di tengah masyarakat. ”Nanti kami akan panggil. Jadi, secara bertahap pindah dan soal lahannya akan dikoordinasikan lebih lanjut," katanya. (rin/jok/ign)