PANGKALAN BUN - Rencana pembangunan bandara internasional dan pelabuhan laut di Kumai mendapat dukungan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Sebab, dua megaproyek tersebut bakal berperan dalam percepatan pembangunan di Kalimantan Tengah.
"Saya selalu mendukung rencana pembangunan di Kalteng. Bahkan pembangunan bandara internasional dan pelabuhan laut dalam di Kobar ini sebagai percepatan pembangunan di Kalteng," kata Sugianto Sabran di Pangkalan Bun kemarin (2/1).
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, adanya bandara dan pelabuhan yang besar bakal berdampak positif terhadap Kalteng. Namun, pembangunan ini tidak mudah. Ada proses panjang yang harus dilalui. ”Apa yang dibutuhkan dari provinsi akan kita bantu agar pemerintah pusat segera merespon soal rencana pembangunan bandara dan pelabuhan," jelasnya.
Tahapan perencanaan bandara internasional sudah dilakukan sejak 2013. Lokasi yang sudah ditetapkan yakni di Desa Sebuai Kecamatan Kumai. Pemantapan rencana tersebut juga ditandai dengan kunjungan Subdit Bandar Udara dari Kementerian Perhubungan pada September 2016 lalu.
Subdit Bandara Kemenhub menyatakan Pemerintah Kabupaten Kobar sudah benar telah menyiapkan lahan yang bagus untuk bandara baru tersebut. Mengingat ke depan bandar udara akan terus berkembang dan mengantisipasi bandara yang ada dalam jangka panjang. Bandara baru dengan luas areal mencapai 2.500 hektare ini nantinya juga bisa menyaingi bandara udara besar di Pulau Jawa.
Dishubkominfo Kobar juga sudah melakukan studi kelayakan tahun 2013, kemudian di tahun 2014 pembuatan masterplan. Di tahun 2015, membuat Rencana Teknik Terinci (RTT) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Rencana pembangunan bandara baru ini juga sudah mendapatkan rekomendasi dari gubernur. Proses pinjam pakai kawasan sudah dirapatkan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan semua persyaratanya telah terpenuhi. Lokasi pembangunan bandara sudah diparit keliling dan pembuatan gapura masuk bandara sudah mulai dikerjakan.
Sedangkan pembangunan pelabuhan laut dalam atau pelabuhan samudra di wilayah Kobar memasuki tahap studi kelayakan tahun 2016. Dari tiga tempat yang menjadi pilihan lokasi, sudah mengerucut ke satu lokasi yakni di Desa Sebuai Kecamatan Kumai. Dishubkominfo Kobar bersama konsultan telah melakukan peninjauan di Desa Sebuai untuk studi kelayakan. Rencananya, pelabuhan tersebut bakal disingkronkan dengan konsep tol laut yang direncanakan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Pembangunan pelabuhan laut dalam merupakan salah satu diantara pembangunan megaproyek yang akan dilaksanakan di Kobar, dengan areal yang disediakan sekitar 1000 hektare. Pembangunan pelabuhan samudra di Desa Sabuai barat dan ke timur itu diprediksi bakal memerlukan dana hingga Rp 1,2 Triliun. Angka itu sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional.
Setelah proses tersebut, kemudian dishub akan meneliti kedalaman laut mulai dari titik 10 meter di dekat darat, hingga beberapa mil ke perairan. Hal itu dilakukan mengingat, di pelabuhan samudra nantinya kapal yang bersandar memiliki kapasitas besar karena banyak membawa pasokan barang.
Sementara itu terkait pinjam pakai kawasan, dishub sudah melayangkan permohonan ke Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Setelah selasai studi kelayakan dan keluar dokumen pinjam pakai kawasan, selanjutnya akan dibuat AMDAL. (rin/yit)