SAMPIT – Warga Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit geram setelah menegur beberapa kali tidak dihiraukan tiga pasangan di antaranya pelajar kedapatan mesum di rumah kontrakan.
Readi, salah satu warga menerangkan, mereka sudah berulang kali meminta agar pasangan yang bukan muhrimnya itu tidak tinggal satu kamar. Sampai pada akhirnya warga melapor ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
”Sudah saya datangi dan tegur mereka. Terakhir malam tahun baru kemarin. Sekitar pukul 11.00 WIB saya kumpulkan tiga pasangan itu. Setelah itu, ternyata mereka tetap mengulangi lagi,” terang Readi, Selasa (3/1).
Menurut Readi, tiga pasangan, dua orang di antaranya masih berstatus pelajar di Kota Sampit. Readi mengaku miris melihat sejumlah pasangan muda tanpa ikatan suami istri tinggal satu rumah.
”Kalau yang perempuannya mengaku sudah putus sekolah. Laki-laki masih Sekolah Mengah Atas (SMA), dan satu merupakan pelajar Sekolah Menangah Pertama (SMP),” sebutnya.
Satu dari enam orang merupakan warga Kota Sampit, itu berdasarkan pengakuan dari pasangan yang digerebek warga. Bahkan untuk membuktikan hal tersebut warga sempat mengintai rumah kontrakan tersebut.
”Waktu saya pantau, pintu depan memang terkunci seperti tidak ada orangnya. Setelah saya intai, mereka masuk melalui jendela. Laki-laki dan perempuan, kurang lebih sekitar satu jam mereka di dalam kamar,” ceritanya.
”Orang tua mereka berada di Pangkalan Bun dan Kecamatan Parenggean, Kotim,” timpalnya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kotim Rihel menjelaskan pihaknya sudah menerima laporan dari warga ini. Identitas tiga pasngan sudah mereka catat. Guna memastikan keluhan warga itu, dirinya sudah menerjunkan dua anggota untuk mengecek lokasi kejadian.
”Setelah diberikan teguran, jika nanti masih berulah kembali dan tetap dikeluhkan warga, maka kami akan bertindak, kami akan panggil orang tua mereka,” tegas Rihel. (mir/fm)