PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kobar tengah mempersiapkan revitalisasi sektor peternakan. Jenis ternak yang menjadi fokus revitalisasi yakni ternak unggas utamanya ayam potong, demi mendorong komoditas unggulan dalam pencapaian swasembada daging.
Kasi Pengembangan Produksi Ternak Dedy Mulyadi menjelasakan, asosiasi peternak unggas atau pedagang ayam potong sebenarnya sudah ada sejak lama di Kabupaten Kobar. Namun tidak berjalan seperti halnya asosiasi penjagal sapi atau pedagang sapi yang telah menetapkan harga di pasaran.
"Memang peran dinas tidak menginterpensi harga pasar, namun regulasi itu masuk melalui asosiasi, kita sebagai wasit aja untuk kerangka harga," ujarnya, Kamis (5/1).
Dedy melanjutkan, asosiasi yang ada saat ini belum begitu efektif mengendalikan sarana produksi mau pun produk dari peternakan itu sendiri. Untuk peternak unggas lokal juga pernah pihaknya untuk bentuk asosiasinya namun tidak begitu berjalan."Sisi organisasi nanti kita benahi, peran untuk menjaga anggota peternak itu agar bisa bekerjasama melalui Poultry Shop," tambahnya.
Dedy mengharapkan ke depan, antara produsen dan konsumen ini ada keserasian harga. Tahapan melakukan pembinaan tersebut yang sebelumnya tidak ada pendaftaran, sekarang dilakukan pendaftaran.
Kepala Distanak Kobar Rosihan Pribadi menjelaskan, di dalam perunggasan itu ada istilahnya kemitraan Poultry Shop antara pemodal dengan peternak. Hal ini membuat posisi tawar peternak menjadi lemah, dikarenakan hanya bermodal kandang, sedangkan pakan dan pemeliharan kesehatan adalah dari Poultry Shop.
"Maka di program kami 2017 ini kita akan lakukan pembinaan. Sebelumnya tidak ada peran pemerintah. Melihat kondisi begini kami ingin bagaimana Distanak ini ambil peran supaya kemitraan ini menjadi kemitraan yang benar-benar sehat, artinya bekerja untung yang layak dan pemodal juga mempunyai keuntungan yang wajar juga," pungkasnya.
Rosihan menambahkan, salah satu dalam konteks pembinaan kemitraan pihaknya akan menjadi wasit sebagai fungsi pemerintahan menengahi saja, dan tidak bisa menginterpensi langsung harga pasar. Namun jika ada persaingan yang tidak sehat pihaknya akan turun kelapangan. (jok/gus)