SAMPIT – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Timur memastikan tidak ada proyek kecil dengan anggaran di bawah Rp 200 juta pada tahun 2017. Kontraktor kecil yang biasanya mengandalkan penunjukkan langsung (PL) diprediksi bakal menjerit.
”Khusus untuk PL di dinas PU tahun ini tidak ada. Setelah kami evaluasi untuk pekerjaan PL itu tidak efektif dan tidak baik dari segi teknis,” ujar Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kotim Machmoer usai pertemuan dengan kontraktor, Kejaksaan Negeri Kotim, dan Inspektorat Kotim di kantor Dinas PU Kotim kemarin (11/1).
Menurutnya, proyek di bawah Rp 200 juta yang klasifikasi pekerjaannya menggunakan alat berat dipastikan tidak efektif. ”Untuk pekerjaan jalan untuk perataan pakai grider. Untuk pemadatan pakai vibro dan segala macam. Karena itu untuk klasifikasi Rp 200 juta itu tidak punya perlatan yang dipersyaratkan, otomatis mereka harus menyewa. Kami rasa tidak efektif dan kami ubah pola itu.” tegasnya.
Dinas PU dan Penataan Kota Kotim mengarahkan proyek multiyears sehingga meniadakan PL. Kontraktor lokal masih bisa ikut dalam pelelangan asal profesional dan memenuhi kualifikasi.
Untuk proyek multiyears, Machmoer mengakui belum ada lelang karena ada kendala. Salah satunya, pembangunan jalan dari Cempaga ke Kampung Melayu terganjal status kawasan hutan.
”Juni ini akan selesai soal status kawasan sehingga lelang itu bisa dilaksanakan. Sementara ini kami membuat kerangka acuan kerja. Untuk rumah sakit saat ini kami menunggu DED dan Amdal dari mereka. Kendala saat ini selain status kawasan juga pengkajian teknis lainnya. Jadi kendalanya bukan kendala berat, semoga tetap dilaksanakan tahun 2017 juga,” tegasnya.
Untuk tahun ini, belanja konstruksi Dinas PU Kotim Rp 202 miliar, terdiri Rp 80 miliar untuk multiyear dan DAK sekitar 53 miliar, sisanya untuk pekerjaan lanjutan yang sudah diprogramkan. (ang/yit)