SAMPIT- Lagi, truk besar melenggang bebas di jalanan Kota Sampit. Kontruksi jalan tak kuat menahan berat truk sehingga ban belakang amblas di Jalan DI Panjaitan, kawasan Taman Kota Sampit.
“Awalnya mau lewat jalan sebelum ini, tapi ada bekas galian. Ternyata di sini juga ada bekas galian,” terang sopir truk Agus usai mengevakuasi truknya, Kamis (12/1) pagi.
Agus menerangkan, truk mengangkut telur dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Sampit. Telur akan diantarkan ke salah satu toko sembako di Jalan Pelita. Dia mengaku baru pertama kali ke Kota Sampit sehingga tidak tahu jalur truk di dalam kota.
Beberapa waktu lalu, juga sering terjadi insiden serupa di jalan dalam kota. Ketika dtanya hampir semua sopir truk menjawab tidak tahu jalan, atau salah jalan.
Sekitar pukul 03.00, jalanan lengang tanpa pengawasan. Dia memilih jalan DI Panjaitan, sebelah Pasar eks Mentaya menuju Jalan Ahmad Yani. Agus sempat ragu melanjutkan perjalanan dan berniat memundurkan truk. Sialnya, di ujung jalan terdapat bekas galian pipa PDAM. Ban terperosok ke dalam galian tersebut. Truk bernomor polisi AG 8810 UI itu baru bisa dievakuasi sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara, angkutan sudah dipindahkan ke truk lain untuk diantarkan ke tempat tujuan.
“Surat-menyurat masih diurus sama Pak Ragil,” tukasnya seraya menimpali, belum tahu apakah truk ditilang atau tidak.
Secara terpisah, Direktur PDAM Dharma Tirta Firdaus Herman Ranggan mengaku tidak terjadi gangguan atau kerusakan pipa pasca kejadian ini. “Hasil survei, tidak ada masalah di bekas truk amblas,” ujarnya.
Kendati demikian, Firdaus sangat menyayangkan truk melebihi tonase masih seliweran di jalur dalam kota. Sebab, sering terjadi kerusakan pipa hingga pecah akibat tekanan truk. “Sebagian besar kebocoran (pipa) dari situ. Truk lewat sudah melebihi kapasitas,” tegas Firdaus di ruang kerjanya.
Selama ini tidak ada masalah di galian pipa PDAM. Sebab, lokasi galian dilengkapi rambu-rambu. Pembongkaran aspal jalan memang harus dilakukan untuk mengganti pipa lama.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Kotim untuk mengganti kontruksi jalan sesuai standar pengaspalan. Saat ini masih menunggu tanah padat dan mengeras, baru perbaikan dimulai. (ara/yit)