PANGKALAN BUN – Taman Segitiga di Kota Pangkalan Bun yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar terlihat amburadul. Kondisi taman yang selesai dibangun pada Desember 2016 itu memprihatinkan, tak sesuai dengan besarnya anggaran yang digelontor dari APBD Kobar.
Hal tersebut terungkap saat sejumlah anggota DPRD Kobar meninjau lokasi taman, Rabu (18/1). Dewan menilai pengerjaan taman itu banyak yang terkesan dipaksakan, sehingga hasilnya tak sesuai harapan.
”(Penyelesaian) taman kota itu dari awal sudah molor. Harusnya proyek tersebut selesai pada pertengahan November, tapi pada Desember masih ada pengerjaan,” kata anggota DPRD Kobar Mulyadin.
Bahkan, lanjutnya, banyak hal yang janggal dari pembangunan taman itu. Ada sejumlah tempat yang ditanami rumput, sementara sebagian dibiarkan gersang. Selain itu, air mancur di tengah taman tidak ada airnya, sehingga mesin dan peralatan lainnya tidak terkesan mubazir.
”Harusnya taman yang dibangun dengan dana Rp 4,9 miliar itu megah dan benar-benar bagus. Tapi, taman yang ada justru amburadul," kata Mulyadin dengan nada keras.
Kemudian, lanjutnya, WC taman juga banyak yang sudah rusak. Seharusnya, apabila belum siap jangan dibuka untuk umum. ”Karena proyek ini kan ada masa pemeliharaan enam bulan. Kalau sudah dimanfaatkan ini, ada kesan buru-buru cepat diselesaikan," ujarnya.
Dia meminta kontraktor tak langsung lepas tangan. Di sisi lain, dinas terkait menerima begitu saja begitu proyek selesai. ”Keterlambatan pembangunan harus ada sanksi. Kalau perlu di-blacklist saja (kontraktornya). Menggunakan uang rakyat ini jangan sembarangan. Apalagi sampai Rp 4,9 miliar dan bangunannya begitu saja," ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, akan dikoordinasikan dengan Ketua DPRD Kobar. Pihaknya akan menyurati BPK RI perwakilan Kalimantan Tengah untuk melakukan audit terhadap proyek itu.
”Kami nanti akan meminta audit soal proyek taman kota ini. Mudahan Ketua DPRD juga merespons cepat soal ini," ujar pria yang menjabat Ketua Fraksi PDIP DPRD Kobar ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, permasalahan taman kota itu juga akan dibawa ke rapat pemandangan akhir fraksi di rapat paripurna, sehingga bisa ditanggapi serius.
Rusdi Gozali, Ketua Komisi C DPRD Kobar meminta kontraktor membenahi lagi proyek tersebut. ”Kami lakukan monitoring sebagai bentuk pengawasan. Kalau ada yang kurang bagus, agar dibenahi. Secara keseluruhan taman segitiga sudah baik, tapi yang rusak agar dibenahi karena ada masa pemeliharaan," katanya.
Mantan Kabid Tata Ruang, Kebersihan, dan Pertamanan Dinas PU Kobar Rawandi yang mendampingi anggota DPRD mengatakan, pembangunan taman itu dianggarkan dalam APBD 2016 dan pengerjannya sudah selesai. Pembangunannya akan dilanjutkan lagi tahun ini.
”Hal yang akan dibenahi, di antaranya penambahan lampu dan tempat parkir. Dengan demikian, ke depan taman kota jauh lebih rapi dan enak dilihat. Masyarakat pun dapat memanfaatkan taman itu sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Mengenai tanaman yang mati, dia menilai hal itu wajar dan disebabkan tangan jahil. Air mancur yang belum difungsikan karena terkendala ketersediaan air. Ke depan, kewenangan taman sudah beralih di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar.
”Dengan demikian, apa saja yang harus diperhatikan ke depannya akan dioptimalkan sebaik mungkin, karena Taman Segitiga ini juga menjadi tempat favorit untuk bersantai bersama keluarga,” tandasnya. (rin/ign)