PANGKALAN BANTENG-Petani padi di Desa Berambai Makmur berhasil mengembangkan padi jenis HMS. Tidak hanya itu, dengan masa tanam yang lebih singkat jenis padi dengan nama panjang Haji Muhammad Suharto (HMS) itu, mampu menghasilkan hasil panen yang lebih menjanjikan dari pada jenis padi lain.
Suraji, salah satu pemilik lahan persawahan yang melakukan ujicoba penanaman padi jenis baru itu kepada koran ini mengungkapkan, petani padi di desanya terus berusaha menemukan jenis padi yang cocok dengan iklim, tanah dan juga tahan dengan berbagai hama yang berada di kawasan tersebut.
”HMS ternyata cocok, meski baru pertama kali tanam namun ternyata sudah cukup baik menahan kondisi cuaca dan hama, serta mampu beradaptasi dengan kondisi tanah di sawah kami yang terkenal tinggi pirit dan zat asam,”ujarnya.
Dilanjutkan Suraji, dengan masa tanam yang lebih singkat yang hanya membutuhkan waktu 85 hari, padi jenis HMS ini layak diperhitungkan. ”Cukup 85 hari dan hasilnya lumayan,”katanya disela-sela panen kemarin.
Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pangkalan Banteng Yatno mengkui, padi jenis HMS patut menjadi pertimbangan dan pemerintah diharapkan mendukung upaya petani dalam mengembangkan kemampuan bercocok tanam.
”Saya juga ikut menanam, kita sengaja ajak petani untuk ikut tanam jenis HMS ini. Dan saat itu dengan dana pribadi saya siap mengganti kerugian bila gagal panen. Namun ternyata hasilnya bagus, petani senang dengan hasil panen mereka,” imbuhnya.
Dilanjutkan Yatno, dengan hasil pengubinan yang dilakukan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Pangkalan Banteng, diperoleh perhitungan mencapai rata-rata 6,4 ton per hektar.”Kita minta petugas BPP untuk membuat ubinan, hasilnya cukup bagus. Kita ingin dukungan pemerintah, jangan malah petani ini diremehkan,”tambahnya.
Terpisah, Kepala BPP Pangkalan Banteng Rinda Rupel mengakui jika petani di Berambai Makmur sejak dulu terkenal kreatif dan selalu melakukan terobosan baru untuk mencari varietas padi yang sesuai dengan kondisi lahan di wilayah itu. ”Ini salah satu terobosan baru lagi, dan sejak awal petani di desa itu sangat kreatif. Untuk membantu mereka kita juga tidak berdiam diri, pendampingan selalu kita lakukan,”tegasnya.
Sempat gagal panen di musim tanam sebelumnya tambah Rinda, memang sempat membuat petani Berambai Makmur tertekan. Namun dengan hasil tanam musim ini, pihaknya optimis petani bisa kembali terus mengembangkan salah satu pertanian tanaman pangan itu dengan lebih baik.(sla/gus)