SAMPIT – Akhir 2016 lalu, terminal penumpang di Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, diperluas demi meningkatkan kapasitas. Dana yang dikeluarkan untuk perluasan pun tidak sedikit, yakni sekitar Rp 4,4 miliar yang bersumber dari APBN.
”Anggaran yang kami terima dari APBN untuk perluasan terminal tersebut sekitar Rp 4,4 miliar, itu untuk penambahan terminal seluas 810 meter persegi. Jadi sekarang luas terminal bandara saat ini 1.875 meter persegi,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) Bandara Haji Asan Sampit, Wahyuno, Senin (23/1).
Di samping melakukan perluasan terminal, pihaknya juga melakukan renovasi terhadap bangunan terminal lama. Seperti penyesuaian atap dengan tambahan bangunan yang baru, pengecatan, pembenahan interior dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar terminal secara keseluruhan tampak lebih baik. Jika hanya dilakukan perluasan, maka tampilan bangunan lama dan baru akan terlihat tidak serasi.
”Pekerjaannya sudah selesai pada 31 Desember lalu sesuai dengan batas waktu dalam kontrak. Sekarang kami hanya merenovasi bangunan terminal yang lama dan ini di luar kontrak. Karena di luar kontrak maka tidak ada batas waktu, tapi kami tetap usahakan secepat mungkin bisa diselesaikan dan rencananya pada 1 Februari terminal sudah bisa dioperasionalkan seluruhnya,” jelasnya.
Berbeda dengan perluasan terminal yang dibiayai melalui APBN, untuk renovasi terminal lama menggunakan dana internal Bandara Haji Asan Sampit. Pihaknya juga sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membiayai renovasi secara menyeluruh, tapi usulan tersebut tidak disetujui.
Agar renovasi bisa terlaksana, Bandara Haji Asan Sampit berupaya mengumpulkan dana sedikit demi sedikit dari berbagai sumber, hingga mencapai Rp 200 juta. ”Renovasi ini perlu, di samping agar terlihat lebih bagus dari luarnya, instalasi listrik di dalam juga perlu dibenahi. Karena kalau dibiarkan dikhawatirkan hal tersebut justru hanya akan menimbulkan opini tidak baik dari masyarkat. Karena itulah kami berinisiatif untuk merenovasi secara menyeluruh,” ujarnya.
Kepala Bandara Haji Asan Sampit Zuber menambahkan, pembangunan terminal ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan standar bandara, sekaligus mematuhi instruksi Menteri Perhubungan agar setiap bandara meningkatkan kualitas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan masing-masing.
”Kalau terminal yang dulu dinilai kurang layak dan kapasitasnya kurang memadai, sehingga kenyamanan calon penumpang pun kurang. Dulu kapasitas terminal hanya 200 sheet, tapi sekarang diperkirakan sudah mampu menampung 400 sheet. Memang terminal sebelumnya sudah mampu untuk menampung calon penumpang, tapi dari segi kenyamanan kurang. Kalau sekarang kan sudah lebih baik, terminal lebih luas sehingga calon penumpang tidak merasa sumpek,” tuturnya.
Pihaknya wajib memberikan pelayanan terbaik kepada para calon penumpang. Terlebih lagi calon penumpang sudah membayar biaya airport tax. (vit/yit)