SAMPIT – Pindahnya para pedagang kaki lima (PKL) dari Taman Kota Sampit membuat lokasi ruang terbuka hijau tersebut kini dijadikan tempat pacaran. Kawasan Taman Kota Sampit tampak lebih gelap dari biasanya.
Wiwin, mahasiswi yang tinggal di Baamang, mengaku risih saat melewati bagian belakang taman kota. Selain gelap pada malam hari, terkadang lokasi tersebut digunakan oleh para para pemuda pemudi untuk berpacaran.
”Kadang takut juga sekarang lewat situ, soalnya sepi. Lagipula kadang-kadang risih karena banyak orang yang pacaran di tempat itu. sengaja berduaan di tempat sepi,” ucapnya, Senin (30/1).
Meski dirinya tidak menolak atau memprotes pemindahan lokasi PKL dari taman kota ke Eks Mentaya, tetapi Wina merasa taman kota tanpa PKL menjadi cukup berbeda. Apalagi lokasi yang sepi dan gelap tersebut bisa saja menjadi sarang kejahatan.
Belum lagi berdasarkan pengamatannya, sejak ditinggalkan oleh PKL, kondisi perparkiran di taman menjadi semrawut. ”Kalau bisa ke depannya tolong ditingkatkan pengamanannya d isana. Paling tidak pasang lampu agar jalanan jadi terang, jadi kami yang sering melewati tempat itu bisa merasa nyaman dan aman melintasinya,” pungkasnya.
Kepala Seksi Pelaksana Sarana Prasarana dan Ultilitas Umum Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Saut Pardosi mengatakan, akan ada perbaikan lampu yang rusak di Taman Kota Sampit. Tetapi untuk penambahan lampu belum bisa dilakukan.
”Anggarannya minim, tidak ada masuk dalam DPA. Harus kami ajukan kembali, mudah-mudahan bisa terlaksana. Kami sudah cek di beberapa tempat, memang di Taman Kota gelap setelah PKL dipindahkan,” kata Saut, Senin (30/1).
Selain di Taman Kota Sampit, penerangan jalan umum (JPU) dalam kota juga perlu perbaikan. Tercatat ratusan PJU rusak. Sebagai contoh di Jalan HM Arsyad terdapat 25 PJU rusak, di Jalan Ahmad Yani ada 18 PJU yang rusak, dan di Jalan Jendral Sudirman ada 43 PJU yang rusak. Itu belum termasuk di Jalan Tjilik Riwut.
”Kami sedang cek beberapa lokasi, saat ini Jalan HM Arsyad sampai Bundaran, Ahmad Yani dari Bundaran Polres menuju Ikon Jelawat, Jendral Sudirman sampai Bundara Balanga,” jelas Saut.
Meski begitu dirinya tidak berjanji kapan perbaikan direalisasikan karena menunggu anggaran.
”Menunggu DPA, karena 2017 ini tidak sedikit yang harus kita benahi. Belum lagi kami harus mengantisipasi pencurian bolam. Sudah ada satpam yang berjaga, termasuk di Taman Kota itu,” ujarnya. (mir/sei/yit)