PANGKALAN BUN – Tingginya curah hujan membuat air Sungai Arut meluap hingga merendam permukiman penduduk, Jumat (17/2). Sejumlah desa di Kecamatan Arut Utara (Aruta) dilanda banjir dengan ketinggian air sekitar 60 centimeter. Meski belum parah, dikhawatirkan ketinggian air bertambah jika hujan terus terjadi.
Kawasan yang paling pertama terdampak banjir merupakan permukiman yang berada di bantaran sungai. Ada empat lokasi, yakni Kelurahan Pangkut, Desa Kerabu, Riam, dan Panahan.
Lurah Pangkut Thomas Nasir mengatakan, di Kelurahan Pangkut, sebagian rumah mulai terendam air dengan ketinggian air berbeda. Air Sungai Arut mulai meluap pada Jumat pagi. Daerah bantaran sungai cepat terendam.
Beruntung rumah masyarakat di bantaran sungai rata-rata model panggung, sehingga belum mencapai lantai. Namun, ketinggian air terus bertambah dan semakin banyak warga yang rumahnya terendam air.
”Di Kelurahan Pangkut ada tujuh RT dengan total penduduk seribu jiwa. Lima 5 RT di antaranya sudah terendam air," kata Thomas melalui selulernya.
Pihaknya terus memantau kondisi air Sungai Arut. Jika hujan tidak kunjung reda, air sungai akan semakin meluap dan air akan semakin naik. ”Kami pantau terus, karena air sungai terus naik. Kalau ketinggian air mencapai dua meter, baru parah. Rumah warga model panggung rata-rata tingginya dua meter," ujarnya.
Warga Kelurahan Pangkut, lanjut Nasir, masih bertahan, belum ada yang mengungsi. Namun, warga mulai siap-siap membuat bale di dalam rumah.
”Biasanya warga membuat bale atau tempat istirahat di bagian atas rumah. Cara ini bisa untuk bertahan tanpa harus mengungsi," ujarnya.
Nasir menjelaskan, banjir di Aruta yang lebih parah terjadi di Desa Panahan dan Riam yang sejak 15 Februari lalu sudah terendam banjir. Dia mendapat informasi itu dari PPS, karena untuk membawa kotak suara ke kecamatan harus memutar melewati jalan Korintiga karena dua desa itu terendam banjir.
Dihubungi terpisah, Kabid Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana BPBD Kobar Reneli mengatakan, pihaknya baru mendapatkan informasi dari masyarakat terkait banjir banjir di Aruta.
”Kita akan pantau terus. Sejumlah petugas langsung kita turunkan ke lapangan. Sejauh ini belum ada laporan mengenai ancaman bahaya banjir," kata Reneli.
Apabila banjir semakin parah, pihaknya akan segera mendistribusikan barang dan makanan. ”Mudahan hujan cepat reda agar air sungai tidak terus meluap dan mengakibatkan banjir meluas," tandasnya. (rin/ign)