PALANGAKA RAYA – Harga cabai di Kota Palangka Raya masih mencekik. Sejumlah pedagang di pasar rata-rata menjual cabai di kisaran harga Rp 130 ribu per kilogram untuk cabai rawit merah dan cabai rawit hijau Rp 100 ribu per kilogram.
Nadi, pedagang cabai di Pasar Besar Palangka Raya mengatakan, kenaikan harga itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu. Dia tidak mengetahui penyebab kenaikan komoditas yang satu ini.
”Biasanya yang bikin harga naik itu karena kelangkaan dan kurang pasokan. Tapi, sekarang ini tidak seperti itu. Makanya, saya bingung apa yang bikin naik,” katanya, Sabtu (25/2).
Dengan kondisi ini, lanjutnya, tidak memengaruhi permintaan konsumen. Hanya saja, sangat jarang ada konsumen yang membeli dalam jumlah banyak. Harga cabai sekarang tidak menguntungkan pedagang, karena pembeli terus mengurangi belanjaannya.
”Biasanya yang paling dicari cabai rawit merah, karena memang lebih pedas dari yang cabai hijau. Tapi, biar banyak dicari, ya yang dibeli tidak sebanyak waktu harga murah. Kalau cabainya tersisa, takutnya busuk, jadinya rugi,” ujarnya.
Kenaikan harga cabai, tambahnya, juga dikeluhkan pedagang lainnya. Salah satunya Warno. Akibat mahalnya harga cabai, banyak pembeli yang mengurangi pembelian cabai hingga 50 persen. Akibatnya, pria yang berasal dari Jember Jawa Timur ini tidak berani menyetok cabai dalam jumlah banyak karena takut tidak laku dan membusuk.
”Kalau tidak laku, lama-lama busuk cabainya, malah rugi banyak. Ya, pikir-pikir saya lebih memilih mengurangi stok. Kalau kurang bisa ditambah, daripada menyimpan cabai tapi tidak laku banyak,” katanya sembari berharap ada solusi dari pemerintah. (sho/ign)