PALANGKA RAYA – Sejumlah titik pada ruas jalan di Desa Sei Paken Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan mengalami kerusakan. Jalur yang berada diantara Ampah, Barito Selatan (Barsel) - Muara Teweh, Barito Utara (Batara) itu mengalami longsor.
Kejadian ini mengundang perhatian jajaran DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng). Anggota Komisi D Abdul Hadi meminta pada instasi terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan umum dan Tata Ruang (PUTR) segera bergerak memperbaiki titik yang rusak ini. Ia mengatakan, kerusakan itu terjadi dikarenakan cuaca hujan yang kerap terjadi beberapa hari belakangan.
“Saya turun langsung ke lapangan, dan kondisinya harus diperbaiki dalam waktu segera. Longsor terjadi pada hampir seluruh badan jalan. Otomatis pengendara yang melewati jalur itu, wajib ekstra hati-hati. Apalagi ketika malam hari, yang notabene minim pencahayaan,” katanya.
Disebutkannya lubang yang menganga pada sisi jalan itu mencapai 10 meteran. Hal inilah yang sangat membahayakan pengguna jalan kalau tidak segera diantisipasi. Longsornya bibir jalan itu akibat air dari parit sekitar, yang meluap dan menggenangi bahu jalan.
Untuk itu pihaknya mendesak agar dinas terkait segera melaksanakan perbaikan. Pasalnya kondisi jalan yang longsor dan ada aspal, yang sudah mengalami keretakan. Wakil rakyat ini menjelaskan, kalau persoalan ini tidak segera direspon, dikhawatirkan kerusakan akan bertambah parah. Apabila lubang akibat longsor semakin membesar, bukan tidak mungkin jalur yang berstatus jalan nasional itu putus total.
“Belum lagi ditambah intensitas hujan, yang kian bertambah disetiap harinya. Ruas jalan itu adalah akses utama bagi masyarakat setempat. Apabila kerusakan tidak tertanggulangi, otomatis jalur itu tidak bisa dilewati masyarakat,” ucapnya.
Penanganan dengan epat sangat diharapkan, sebab jalan tersebut merupakan penghubung antara sejumlah wilayah dan provinsi ini. Diantaranya, Palangka Raya, Barito Selatan (Barsel), Barito Timur (Bartim), Murung Raya (Mura), Batara, hingga ke Kalsel. Tentu saja setiap harinya ruas itu digunakan masyarakat untuk beraktivitas.
“Kalau putus, jelas akan berdampak negatif bagi perekonomian warga serta sektor lainnya. Tentunya untuk arus transportasi, jasa, serta sembako. Untuk itu, saya menyarankan dibuat siring penahan, agar kondisi jalan terjaga dengan baik,” pungkasnya. (sho/vin)
