SAMPIT – Puluhan siswa salah satu sekolah dasar di Baamang harus menunggu lama lantaran pagar sekolah terlambat dibuka, Senin (27/2) pagi kemarin. Saat para siswa datang, pagar masih terkunci. Guru yang bertanggung jawab terlambat datang. Beberapa peserta didik pun kelayapan.
”Saya datang ke sekolah mengantar anak, ternyata muridnya disuruh menunggu di pagar. Itu sekitar jam setengah tujuh lewat. Katanya, kunci pagar dibawa gurunya sehingga siswa tidak bisa masuk,” kata Arif, seorang wali murid, kepada Radar Sampit kemarin.
Melihat hari semakin siang, guru yang memegang kunci tak kunjung datang, sejumlah orangtua murid berinisiatif membombngkar kunci pagar. ”Saya bawa orangtua murid di situ dan kami hancurkan pakai tukul, kami jebolkan. Kalau kepseknya komplain, kami ganti (gemboknya),” kata Arif.
Diungkapnya, hal itu tidak hanya sekali terjadi. Sudah beberapa kali siswa keluyuran di luar pagar akibat hal yang sama. Ini tentunya jadi persoalan bagi mereka sebagai orangtua dan wali murid.
”Kami sangat menyayangkan, ini contoh yang tidak baik bagi murid, sisi disiplin itu sudah gagal. Padahal kami orangtua murid mengharapkan pendidikan di sekolah dasar itu untuk menerapkan kedisiplinan sejak kecil,” katanya.
Parahnya lagi, lanjut dia, guru yang saat itu hadir bersamaan dengan dirinya menyatakan tidak tahu menahu di mana kunci pagar. ”Katanya, kunci dengan kepseknya. Sebagai orangtua murid, perasaan kesal itu ada. Saya bukan masalah apanya, tetapi disiplin gurunya contohkan ke muridnya, orangtua akan senang menitipkan anaknya jika guru disiplin,” tegasnya.
Bahkan foto siswa menunggu di depan pagar ini memantik reaksi beragam di media sosial. Tidak sedikit yang mengkritik hal tersebut. Mereka menganggap itu sebagai potret buram dunia pendidikan di Kotim. (ang/dwi)