SAMPIT – Terkait wacana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) menutup semua lokalisasi pelacuran dikhawatirkan akan berdampak pada sulitnya mengendalikan penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Mengantisipasi dampak tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kotim, Heriyanto mengharapkan perlu adanya kerjasama dari semua pihak.
”Yang namanya suatu keputusan dan kebijakan diambil pasti akan dampaknya, itu tidak bisa dihindari,” kata Heriyanto ditemui di kantornya belum lama tadi.
Kadinsos mengatakan mengantisipasi dampat tersebut perlu ada kerjasama seperti KPAD, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, Polri dan TNI serta masyarakat umum.
“Kalau memang mengetahui di lingkungan sekitarnya ada kegiatan prostitusi ilegal segera laporkan, jangan diam saja,” ujarnya.
Lanjutnya, yang dikhawatirkan dari penutupan lokalisasi ini sebenarnya bukan hanya maraknya penyebaran HIV/AIDS, melainkan prostitusi terselubung yang semakin merajalela. Walaupun lokalisasi tidak ditutup, hal tersebut tetap terjadi dan sebaran AIDS ada, apalagi dengan semakin canggihnya teknologi sekarang ini, prostitusi online sudah menjadi hal yang biasa.
Jangan sampai ada anggapan bahwa lokalisasi ditutup menyebabkan penyebaran HIV/AIDS semakin marak, karena ada atau tidak lokalisasi tersebut penyebaran tetap terjadi. Jadi jangan salahkan penutupan lokalisasinya, yang perlu kita antisipasi adalah maraknya prostitusi terselubung, online, dan lain-lain.
“Salah satu upaya kami dari Dinsos yakni dengan pelatihan kerja dan mungkin permodalan, serta pencerahan melibatkan tokoh agama. Di samping itu juga perlu peran serta masyarakat,” imbuhnya.
Dijelaskannya, peran serta masyarakat dalam bersama-sama mengantisipasi penyebaran HIV/AIDS melalui pemberantasan prostitusi liar dan terselubung ini sangat diperlukan.
Karena jika semua tanggung jawab ini diserahkan kepada aparat, maka hasilnya tidak akan maksimal.
”Yakinlah kalau kita semua bekerjasama, maka dampak itu bisa diantisipasi, jangan hanya mengharapkan aparat saja, karena mereka juga punya kasus lain yang perlu ditangani,” tandasnya. (vit/fm)