SAMPIT – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan mendatangkan lima unit bajaj untuk melengkapi fasilitas transportasi di Kota Sampit. Hal itu menindaklanjuti salah satu visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Kotim untuk menyediakan angkutan umum yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.
”Tentunya kami telah melakukan kajian yang mengacu pada aturan yang berlaku sebelum mengeluarkan regulasi untuk pengadaan kendaraan ini. Insya Allah, kendaraan roda tiga ini ramah lingkungan, sehingga tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Bahan bakarnya bisa dari BBG (bahan bakar gas) dan Pertalite,” kata Kepala Dishub Kotim Fadlian Noor, Selasa (14/3).
Dia menuturkan, pengadaan bajaj merupakan kerja sama Dishub dengan pihak ketiga. Pendanaan seluruhnya ditanggung pihak ketiga tersebut, sedangkan Dishub hanya mengeluarkan regulasinya.
Kendaraan itu didatangkan langsung dari pabriknya di Jakarta saat ini sedang dalam perjalanan menuju Sampit. Bajaj merupakan kendaraan non-trayek dan hanya melayani transportasi perumahan atau perkantoran yang masih di dalam kota.
”Saat ini masih dalam persiapan launching Bajaj. Rencana simpulnya di terminal dekat Ikon Jelawat, sehingga tamu yang datang ke Sampit dan ingin menggunakan jasa angkutan tersebut bisa sekaligus melihat-lihat ikon Jelawat,” ujarnya.
Informasi mengenai pengadaan kendaraan roda tiga ini juga telah ramai dibahas di media sosial (medsos), terutama Facebook beberapa waktu lalu dan menuai pro-kontra. ”Apa (bajaj) gak bikin jalan makin ramai dan macet? Dan di Kota Jakarta bukannya sudah dihilangkan?” kata akun Ians d’Creative.
Menanggapi hal tersebut, Fadlian menjelaskan, di Kotim tidak ada larangan untuk kendaraan seperti bajaj. Terkait lalu lintas yang akan ramai dan macet, kembali pada kesadaran pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas. Dishub tetap melakukan pengendalian angkutan.
”Mari koreksi diri masing-masing dan mari kita tingkatkan kedisiplinan dalam berlalu lintas di jalan. Jangan berpikir bahwa kehadiran bajaj ini bikin macet lalu lintas, karena semua kembali pada kesadaran diri dalam tertib berlalu lintas,” tandasnya. (vit/ign)