SAMPIT-Anggota Komisi IV DPRD Kotim Muhammad Shaleh menilai, Pemkab Kotim masih belum pandai melakukan lobi ke pemerintah pusat, sehingga pembangunan di daerah ini banyak mengandalkan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja.
”Padahal kalau kita piawai melobi ke pusat, ada peluang-peluang yang bisa dibawa ke daerah untuk pembangunan. Tentunya pembiaayan itu bersumber dari APBN. Tetapi saya kurang paham, kenapa kemampuan eksekutif untuk melobi itu minim sekali,”ujarnya menilai.
Menurut Shaleh, banyak daerah yang bisa dicontoh dalam menarik proyek pembangunan dari pusat. Namun lanjutnya, di satu sisi memang kemampuan lobi pejabat di Kotim masih rendah. Dan kedua, jaringan di pemerintahan pusat masih minim. Serta ketiga, hubungan dengan pusat masih belum maksimal.
”Makanya kalau kita itu berharap penuh dengan APBD Kotim, maka sulit majunya. Dari awal kami mendorong kemampuan berkoordinasi dan komunikasi itu sangat diutamakan dengan pusat. Karena bagaimana pun tingkat ketergantungan dengan pusat itu, tidak bisa disepelekan,”imbuh Shaleh.
Menurutnya lagi, penyebab lain dari minimnya dana pusat mengalir ke Kotim akibat daerah juga kerap mengabaikan permintaan dari pusat. Salah satunya soal data. Pemkab kerap tidak disiplin dengan mengirim data yang tidak tepat. ”Contohnya saja pemerintah pusat meminta data soal Kotim, kelihatan memang sepele tetapi kadang disepelekan. Ini kami anggap salah satu ketidakdisiplinan daerah kepada pusat,” tambah Shaleh.
Selain itu Shaleh juga melihat, adanya paradigma agar proyek pusat bisa diarahkan ke Kotim dengan harus memberikan sejumlah biaya. ”Padahal itu tidak ada,” tandasnya.(ang/gus)