KOTAWARINGIN LAMA – Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW tahun 1438 Hijiriyah pada Rabu (5/4) malam berlangsung meriah di Masjid KM 03, yang terletak di jalan Pangkalan Muntai kilometer 03 Kotawaringin Lama. Acara itu sekaligus serah terima masjid tersebut yang akhirnya diberi nama Baitus Shodikin dari panitia pembangunan kepada pengurus masjid.
Pada acara tersebut, pengurus masjid juga menghadirkan penceramah kelahiran Kolam ustadz Gusti Dzulkifli, S.Pd.I bin H Gusti Yusran yang sekarang menetap di Samarinda Kalimantan Timur.
Dai asal Kolam yang merupakan alumni Pondok Pesantren Al Falah Banjar Baru Kalimantan Selatan ini, dalam mengisi tausiah, juga memberikan kesempatan kepada dua putranya yakni Gusti Muhammad Akmal (10) juara pertama dai cilik FASI tingkat Provinsi Kaltim dan Gusti Muhammad Askiya Zaydan (6) juara pertama dai cilik se-Kota Samarinda untuk bertausiah.
Dalam tausiahnya ustaz yang biasa di sapa warga Kolam dengan Fili ini, menceritakan masalah peringatan Isra Mikraj yang harus dengan keimanan. Karena peristiwa ini tidak bisa diukur dengan akal pikiran manusia.
”Isra wal Mikraj betul berbicara masalah iman, akal mundur, karena tidak bisa dinalar oleh akal, sebab kalau tidak ada iman, seseorang akan mengatakan mustahil,” ujarnya.
Dipaparkan Fili perjalanan yang banyak tamsil tetang kehidupan di akhirat kelak yang perlihatkan kepada Nabi Muhammad tersebut, melewati tiga alam yang tidak bisa dilakukan oleh manusia atau pun malaikat sekali pun.
Dengan mengunakan bahasa Kolam dan diselingi humor, ceramah berdurasi satu jam lebih itu tidak terasa. Banyak pesan yang disampaikan yang paling utama peristiwa Isra Mikraj adalah perintah Allah SWT untuk menerima langsung kewajiban salat lima waktu yang wajib di laksanakan oleh umat muslim.
Selain menguraikan beberapa ayat Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup, ustaz berusia 38 tahun ini juga mengingatkan umat muslim untuk beribadah sesuai ajaran Alquran dan hadis serta memaknai arti jihad yang sebenarnya.
”Kalau ada ajaran yang mengajak ingin masuk sorga tidak perlu melakukan salat, puasa, zakat dan lain sebagainya yang diwajibkan dalam Alquran cukup membayar mahar atau mengajak berjihad ngebom orang yang tidak berdosa, maka segera tinggalkan agar tidak tersesat,” pungkasnya. (gst/gus)