SAMPIT – Akses transportasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, tampaknya akan semakin berkembang. Pasalnya setelah Bajaj, Dinas Perhubungan (dishub) Kotim berencana menyediakan jasa Bus Rapid Transit (BRT) trans Sampit.
Kepala Dishub Kotim, Fadlian Noor mengungkapkan perencanaan pengadaan BRT ini masih dalam proses pengajuan permohonan. Diharapkan, secepatnya dapat ditanggapi oleh Kementerian Perhubungan pusat.
”Kami sudah mengajukan permohonan dan proposal untuk pengadaan 15 unit BRT ke Menteri Perhubungan melalui Dinas Perhubungan Kalteng dan balai LLAJ. Saat ini masih dalam proses,” ucapnya, Selasa (11/4).
Fadlian menyebutkan, BRT nantinya akan beroperasi di kecamatan dalam kota, yaitu Kecamatan Baamang dan MB Ketapang. Pihaknya bahkan sudah menetapkan posisi penempatan shelter atau halte BRT.
Pada perencanaan, lanjutnya, BRT juga akan memiliki tiga jalur koridor. Koridor pertama melalui titik jalan MT Haryono, Kapten Mulyono, Jenderal Sudirman (cordon dalam), dan Jenderal Sudirman (cordon luar).
Koridor kedua akan melewati jalan MT Haryono, Rahadi Usman, A. Yani, Usman Harun, Muchran Ali, Samekto, Tjilik Riwut, Pemuda, Tjut Nyak Dien, dan S Parman.
Lalu koridor ketiga akan melalui jalan MT. Haryono, HM Arsyad (Cordon dalam), Pelita, DI Pandjaitan, Pangeran Antasari, dan Rahadi Usman.
Fadlian berharap, dengan semakin bertambahnya akses transportasi angkutan darat ini, kedepannya warga dapat berkendara dengan mudah untuk mengakses kota Sampit. Sebab mereka ingin dapat memenuhi keinginan Bupati Kotim yang mengharapkan keberadaan angkutan publik.
”Penyediaan BRT ini akan menjawab apa yang menjadi visi dan misi pasangan SAHATI mengenai adanya angkutan publik. Dishub sebagai Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) teknis akan berusaha untuk mengadakan angkutan publik yang aman, nyaman, selamat serta terjangkau bagi warga Kotim,” pungkasnya. (sei/fm)