SAMPIT – Pelaksanaan Sampit Expo tahun ini dipastikan tanpa pasar rakyat. Hal itu untuk menghindarkan adanya praktik pungli sewa tenda pasar yang sering terjadi.
”Mulai tahun ini, pasar rakyat tidak lagi kami tangani. Selama sekian tahun pasar rakyat berjalan, kita lihat banyak oknum tak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan pribadi,” kata Kepala Disdagsar Kotim Mudjiono, Rabu (12/4).
Mudjiono menjelaskan, maksud disediakannya pasar rakyat pada pelaksanaan Sampit Expo, adalah untuk mengakomodir UMKM yang tidak mampu membeli stan yang disediakan Event Organizer penyelenggara Expo. Sehingga dengan memanfaatkan momentum Expo, UMKM dapat berusaha sekaligus mempromosikan barang dagangannya.
Hanya saja, konsep tersebut ternyata dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab di lapangan yang memperjualbelikan tenda seharga yang tidak semestinya. Apalagi selama ini banyak keluhan dari pedagang mengenai hal tersebut.
”Akhirnya kami melapor ke bupati. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi situasi saat ini diawasi ketat oleh saber pungli, Sampit Expo tahun ini tidak ada lagi pasar rakyat,” tegasnya.
Meski begitu, dia mengimbau pengusaha UMKM agar tidak khawatir tidak bisa berpartisipasi di Sampit Expo. Pasalnya, dia sudah memberikan solusi dengan membuat kesepakatan dengan EO agar UMKM dapat ditampung di stan yang tersedia dengan harga khusus UMKM.
”Jadi, UMKM dan pedagang kita di pasar rakyat biar masuk jadi satu di stan Sampit Expo yang disediakan. Cuma diberikan harga khusus UMKM. EO setuju dengan ini, mereka dengan senang hati mengakomodir yang kita sarankan demi kebaikan bersama,” imbuhnya.
Lagipula, lanjutnya, dalam SK bupati tentang kepanitiaan, tidak ada aturan harus menyelenggarakan pasar rakyat di Sampit Expo. Pasar rakyat sendiri diadakan sebagai kombinasi untuk meramaikan kegiatan dan memberikan peluang pada UMKM untuk mempromosikan jualan mereka. Tetapi, karena banyak oknum tak bertanggung jawab yang menyalahgunakannya, dia memutuskan meniadakan pasar rakyat.
Terkait permainan hiburan rakyat, Mudjiono mengatakan, akan tetap mengakomodir kegiatan tersebut. Dengan catatan, lokasinya ditempatkan di lapangan depan Stadion 29 Nopember. Sementara untuk pedagang lain dari luar daerah, tetap akan dipersilakan ikut. Tetapi, pengurusan stan harus dilakukan dengan menghubungi EO langsung.
”Kalau ingin bergabung, bagi penjual silahkan hubungi EO. Bukan lagi menghubungi Disperindag. Ini untuk menghindari mereka dari menggunakan jasa oknum tak bertanggung jawab. Daripada mereka minta urus pada oknum dengan harga lebih tinggi, lebih baik menyewa langsung melalui EO, pasti kami bisa mengontrolnya,” tandasnya. (sei/ign)