PALANGKA RAYA – Capaian program upaya khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) Kalteng hingga akhir triwulan I  tahun 2017 cukup memuaskan. Data Kementerian Pertanian, Kalteng berada diurutan ke-13 nasional dengan capaian sebesar 68 persen. Angka ini lebih tinggi dari Riau yang hanya 66 persen, dan Sumatera Selatan yang tercatat 63 persen.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kalteng, Chandra R mengatakan, hingga akhir Januari 2017 telah dilakukan Inseminasi Buatan (IB) kepada 599 ekor akseptor.

“Sedangkan yang sedang bunting sebanyak 327 ekor, dan yang berhasil melahirkan sebanyak 261 ekor. Bulan Februari 2017 ada 491 ekor akseptor yang menjalani IB, yang berhasil bunting sebanyak 378 ekor, dan yang melahirkan 129 ekor,” katanya, Selasa (18/4).

Sementara di bulan Maret 2017 ada 419 ekor akseptor yang menjalani IB, jumlah yang bunting sebanyak 635 ekor, dan yang melahirkan 176 ekor.

“Hingga akhir Maret 2017, kita sudah berhasil melakukan inseminasi buatan kepada 1.509 ekor akseptor. Yang berhasil bunting 1.340 ekor, dan yang berhasil melahirkan dari program SIWAB regular tahun sebelumnya sebanyak 566 ekor,” lanjutnya.

Chandra menyatakan target nasional program Upsus SIWAB yang ditetapkan untuk Kalteng pada tahun 2017 adalah 8.971 ekor sapi dapat bunting, baik melalui IB maupun Intensifikasi Kawin Alam (INKA).

Ia menyebutkan, delapan kabupaten yang ditargetkan menyumbangkan akseptor adalah Gunung Mas 660 ekor, Kapuas 655 ekor, Katingan 1.362 ekor, Kotawaringin Barat 1.748 ekor, Kotawaringin Timur 1.076 ekor, Lamandau 538 ekor, Pulang Pisau 1.474 ekor, dan Seruyan 2.457 ekor.

“Melihat pencapaian upsus SIWAB hingga akhir tri wulan I tahun 2017, saya optimis dapat mencapai target yang ditetapkan Kementerian Pertanian RI. Diharapkan pada akhir tahun 2017 dapat tercapai 5.831 ekor yang bunting melalui proses IB, sedangkan sisanya melalui INKA,” pungkasnya. (sho/fm)