SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 24 April 2017 09:06
Melihat Kreativitas Kelompok Usaha Pemuda di Desa Samuda Besar

Hasilkan Beragam Souvenir dari Pohon Kelapa

PERAJIN: Kelompok usaha pemuda kreatif di Desa Samuda Besar terlihat sedang membuat pola, baik untuk gantungan kunci mau pun kapal perahu.(ARIFIN/RADAR SAMPIT)

Perkebunan kelapa di Desa Samuda Besar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) cukup melimpah. Namun, batok kelapa banyak dibuang dan dibakar karena dianggap kurang bermanfaat. Ditangan para pemuda kreatif bahan-bahan itu bisa dijadikan sebuah souvenir bernilai ekonomis.

ARIFIN, Samuda Besar

Di balai pertemuan Desa Samuda Besar terlihat sejumlah pemuda dan pemudi sedang asik melakukan pekerjaannya. Ada yang membuat pola, memotong, mengamplas dan pembuatan motif. Ternyata sekelompok pemuda yang mengatasnamakan kelompok usaha pemuda kreatif itu sedang membuat souvenir berupa perahu dan gantungan kunci dengan bahan batok kelapa. Bahan baku itu sangat mudah didapat karena hampir 80 persen penduduk desa berkebun kelapa walaupun ada sebagian kecil yang bertani tanaman sayur-mayur dan juga padi.

Meskipun ukiran yang dibuat oleh pemuda kreatif itu secara manual, hasilnya tidak kalah dengan yang dibuat menggunakan mesin modern. Khusus untuk gantungan kunci per hari mampu diproduksi maksimal 40 buah. Sedangkan kapal perahu bisa memakan waktu antara dua sampai tiga hari.

“Model gantungan kunci ada yang browsing internet dan ada juga ide masing-masing anggota,” ungkap Novia handayani, Ketua kelompok usaha pemuda kreatif Desa Samuda Besar ketika dibincangi Radar Sampit akhir pekan tadi.

Jumlah kelompok yang membuat souvenir itu ada 20 orang. Rata-rata mereka dari kalangan pelajar. Mereka memanfaatkan waktu sore dan hari libur untuk mengukir dan membuat kapal perahu serta gantungan kunci. Lokasi pembuatan itu kadang-kadang di balai desa dan ada juga di rumah sesuai dengan kesepakatan karena bahan dan peralatan yang dibawa tidak banyak dan sederhana.

Cara pembuatan gantungan kunci, masing-masing mempunyai tugas tersendiri misalnya ada yang membuat pola atau desain menggunakan spidol, kemudian setelah di desain dilanjutkan ke tim khusus pemotongan desain. Pemotongan batok kelapa inipun cara manual yakni menggunakan gergaji besi tanpa pengaman apabila kurang berhati-hati dan fokus tangan bisa tergergaji.

Usai pemotongan desain dilanjutkan lagi pengamplasan. Pengamplasan inipun dilakukan dua kali, pertama mengamplas kasar dan kedua mengamplas halus. Lagi-lagi tim untuk mengamplas inipun tanpa menggunakan pengaman seperti masker untuk mengurangi masuknya debu halus melalui hidung atau mulut.

Nah untuk finishing ini dikerjakan oleh tim pembuat motif. Dari tangan terampil tim inilah barang yang telah diproses melalui beberapa tim itu akan terlihat lebih menarik. Misalnya, di cat menggunakan cat clear, dipasang gantungan hingga hiasan manik-manik untuk menambah daya tarik. “Kalau pembuatan kapal perahu ini lebih rumit lagi ketimbangan pembuatan gantungan kunci. Namun yang lebih kita andalkan adalah gantungan kunci karena cara membuatnya tidak serumit kapal perahu,” jelas Novia.

Terus bagaimana cara pemasaran?, Novia mengungkapkan bahwa ini masih jadi kendala utama meskipun kelompok usaha pemuda kreatif ini sudah dibentuk sejak tahun 2016 lalu. “Pemasaran sementara kami menjual ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan MHS ini. Untuk kalangan lebih luas kami belum mampu karena peralatan masih manual, namun kita berharap kepada pemerintah setempat memperhatikan hasil kerajinan masyarakat salah satunya membantu dari segi pemasaran,” harap Novia yang juga staf administrasi Desa Samuda Besar ini.

Sementara itu, Kepala Desa Samuda Besar Muslikhul Amin menuturkan, kelompok usaha pemuda kreatif dibiayai menggunakan APBDes Samuda Besar. Salah satunya untuk pembelian peralatan. Dan tahun berikutnya dananya akan diperbesar karena pangsa pasar untuk pemasaran produk baik kapal perahu maupun gantungan kunci masih bagus.

“Pada APBDes tahun selanjutnya dananya akan kita naikkan karena produk yang dihasilkan nanti tidak hanya kapal perahu, gantungan kunci bahkan piring berbahan lidi. Ini yang membuat kami lebih semangat lagi untuk memproduksi kerajinan tangan ini,” ucapnya.

Kabid Pemberdayaan Pemuda pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotim Muhammad Huzaifah menegaskan bahwa pihaknya selaku dinas menangani pemberdayaan pemuda langsung jemput bola membantu salah satunya untuk pemasaran.

“Kedepannya kita akan bantu cari tempat untuk pemasaran. Sementara ini kita bantu pemasarannya pada momentum Pameran Sampit Expo di Kota Sampit dengan memanfaatkan kunjungan masyarakat pada acara tersebut,” ujarnya waktu itu didampingi staf pada Dispora Kotim Muhammad Nasir. (*/gus)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers