PANGKALAN BANTENG - Ratusan warga Sungai Pakit turun ke jalan, untuk memperbaiki tiga jembatan, Senin (24/4) pagi. Mereka memperbaiki jembatan menggunakan kayu seadanya.
Warga desa juga merelakan puluhan pohon kelapa dipotong untuk memperkuat konstruksi jembatan yang sudah miring dan membahayakan pengguna jalan.
Salah seorang tokoh masyarakat Sungai Pakit, Peno, mengatakan bahwa akses keluar masuk desa sangat dibutuhkan warga. Bila harus menunggu perbaikan dari pemerintah, mobilitas warga akan terganggu. Hasil produksi pertanian dan perkebunan juga akan sulit keluar. Akibatnya, kerugian masyarakat akan semakin besar.
”Apalagi untuk anak sekolah, jalan itu jalur utama. Jadi harus ditangani segera,” katanya.
Kepala Desa Sungai Pakit Jamhari mengatakan, 25 pohon kelapa milik warga disumbangkan untuk membuat jembatan darurat.
”Ada 25 pohon yang ditebang. Mau bagaimana lagi? Yang penting bisa dilintasi dengan aman. Entah nanti akan dilanjutkan oleh pemerintah, kita hanya bisa berharap saja agar tahun ini dilaksanakan perbaikannya,” katanya.
Selain menyumbangkan bahan-bahan untuk jembatan darurat, warga juga menyumbangkan uang mereka untuk membeli tanah latrit untuk peningkatan kualitas jalan alternatif yang juga rusak akibat tergerus banjir.
”Ada pengumpulan dana untuk membeli 40 rit latrit untuk nimbun jalan alternatif dan juga dua sisi jembatan di perbatasan Sungai Pakit dan Arga Mulya,” katanya. (sla/yit)