SAMPIT – Masyarakat Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotim, kembali diteror buaya Sungai Mentaya. Reptil berdarah panas itu bahkan masuk sampai kolong rumah warga saat air sungai pasang.
Sumiyati, masyarakat Desa Ganepo mengatakan, selama beberapa hari terakhir buaya sungai banyak yang muncul. Kemunculan itu otomatias membuat warga takut beraktivitas di sungai. ”Memang sudah biasa bagi kami melihat buaya yang sering muncul,” kata Sumiyati.
Hanya, yang dikhawatirkan warga ketika buaya masuk permukiman itu banyak ternak yang hilang. ”Kami takut juga kalau sampai ada korban, karena sudah pernah ada kasus saat warga beraktivitas di sungai tangannya disambar buaya,” ujarnya.
Meski sering menampakkan diri, sejauh ini sang predator belum sampai menyerang warga. Warga hanya khawatir buaya menjadi ganas saat sedang lapar. ”Tadi (kemarin) pagi saya mau memberi makan ternak di belakang rumah. Saya kira itu kayu, sekalinya ada buaya yang sedang mengintai ternak saya,” jelasnya.
Camat Seranau Siti Rahmahniar mengatakan, dengan adanya informasi buaya muncul ini memang sangat mengkhawatirkan. Hanya, belum ada laporan warga yang diserang buaya.
”Belum ada laporan soal warga yang diserang buaya. Namun buaya muncul di sungai itu memang sering. Saya harap masyarakat hati-hati saat beraktivitas di sungai untuk saat ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Pos BKSDA Kotim Muriansyah mengatakan, terkait buaya yang sering muncul ini dibenarkan. Diprediksi mereka masih akan sering muncul hingga Juni nanti.
”Data kami dari tahun 2011-2016 menyebutkan sering kejadian warga diserang buaya itu bulan Januari-Juni. Saya mengimbau masyarakat untuk hati-hati beraktivitas terutama saat sore hari,” katanya.
Muriansyah memperkirakan penyebab buaya menjadi ganas karena habitatnya rusak. Sehingga berimbas kepada sumber makanannya. Walhasil buaya sering makan ternak warga. (rin/dwi)