SAMPIT- Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kotim Rudianur mengingatkan Pemkab Kotim, agar dalam kurun waktu tiga tahun ke depan bisa menyelesaikan masalah kekurangan guru dan tenaga medis, di pelosok Kotim. Ditegaskannya, dalam kurun waktu tersebut, pemerataan penempatan tugas guru dan tenaga medis ke semua wilayah Kotim harus bisa terwujud.
Ditegaskannya, masalah ini sudah terjadi sejak lama, hingga masa dua periode pemerintahan pasangan Supian Hadi- M Taufiq Mukri (SAHATI) saat ini.
"Dinas Pendidikan terutama, saya harapkan 3 tahun penerapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPKMD), masalah ini bisa diselesaikan. Apakah bisa dengan menambah tenaga honor, atau penempatan yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN),” papar Rudianur.
Dirinya juga menegaskan, kekurangan tenaga medis dan guru harus dipetakan secara riil. Menurutnya hal ini memudahkan pemerintah dalam mengambik kebijakan setiap tahun anggaran, termasuk untuk merekrut tenaga kontrak yang dibiayai melalui APBD Kotim itu.
"Kekurangan tenaga medis juga termasuk dokternya, karena itu dinas kesehatan mesti punya strategi dalam menekan persoalan ini. Karena informasinya, Kotim juga masih kurang jumlah dokternya."pungkas Rudianur.
Ketua Komisi II juga ini meminta agar perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan sawit di Kotim dilibatkan secara langsung untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar dan kesehtan di pelosok. Sebab tambahnya, setiap PBS tentunya memiliki klinik atau balai kesehatan, serta sarana pendidikan. (ang/gus)