SAMPIT – Perputaran uang pada Sampit Expo 2017 menurun dibanding tahun sebelumnya. Event yang dilaksanakan pada 22-30 April itu hanya mampu menghasilkan perputaran uang sekitar Rp 6 miliar. Sementara pada tahun sebelumnya mencapai Rp 6,4 miliar.
”Perputaran uang pada expo tahun ini memang sedikit kurang dari tahun sebelumnya, kalau tahun kemarin sekitar Rp 6,4 miliar, tahun ini berkisar Rp 6 miliar,” kata Mudjiono, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kotim pada malam penutupan Sampit Expo 2017, Minggu (30/4).
Penurunan ini terjadi karena persiapan Sampit Expo cukup singkat. Awalnya Sampit Expo akan dijadikan satu dengan Kalteng Expo, tapi atas permintaan bupati acara tetap dipisah dan Sampit Expo dilaksanakan lebih awal. Undangan dari event organizer (EO) untuk para UMKM maupun perusahaan dari luar daerah terbatas. Salah satunya dari pihak otomotif yang terbatas, padahal perputaran uang biasanya paling banyak di bidang tersebut.
Tidak adanya pasar rakyat yang dikelola oleh pihaknya pun menjadi salah satu penyebab menurunnya perputaran uang tahun ini. Pihaknya hanya mengakomodasi PKL lokal. Ini pun menjadi pertimbangan mereka agar untuk event serupa selanjutnya kembali melibatkan pasar rakyat.
”Meskipun begitu, kalau dilihat dari sisi kualitas stan tahun ini lebih bagus dari tahun sebelumnya. Para peserta lebih bisa berkreasi dan berinovasi dalam menampilkan hal-hal yang baru serta unik di stan mereka. Diharapkan pada event selanjutnya bisa lebih baik lagi,” tuturnya.
Dari segi transaksi semua stan hampir sama. Perputaran uang tertinggi tetap dipegang oleh stan otomotif. Ini menunjukan minat dan antusias masyarakat Kotim terhadap hal otomotif masih tinggi. Setelah otomotif, menyusul sektor konveksi dan perbankan. (vit/yit)