KUALA KURUN – Hujan deras yang mengguyur Kota Kuala Kurun mengakibatkan jalan lintas Kuala Kurun-Palangka Raya, Balai Benih Ikan (BBI) Kuala Kurun, lahan sawah milik petani di kawasan Pertanian Sakata Juri, dan permukiman warga di Kurun Seberang, Kelurahan Kuala Kurun terendam banjir.

”Untuk lahan sawah, memang di sana sempat terendam selama 3-4 jam. Namun, tidak ada pengaruhnya, karena saat ini kita telah melakukan panen dan baru akan memulai tanam padi untuk musim tanam April-September (Asep),” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gumas Kardinal, Rabu (3/5).

Menurut dia, banjir di Kurun Seberang tersebut baru tahun ini terjadi. Dia menduga salah satu faktor yang mengakibatkan banjir tersebut, karena adanya aktivitas perusahaan yang merusak lingkungan sekitar.

”Mereka (perusahaan, Red) diduga merusak lingkungan dengan menebang pohon dan dibiarkan gundul begitu saja. Padahal, fungsi adanya pohon ini kan untuk menyerap air,” katanya.

Selain itu, kata Kardinal, saluran drainase yang kurang memadai semakin memperparah kondisi tersebut. Apabila terus dibiarkan, ditakutkan kejadian serupa akan terjadi di kemudian hari.

”Semua masyarakat di sana sudah pasti tahu penyebab banjir tersebut, yakni akibat ditebangnya pohon di sekitarnya,” ujar dia.

Pihaknya akan memanggil dan menegur pihak perusahaan tersebut. Kemudian, juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengenai tanggung jawab perusahaan terkait analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

”Kita akan berkoordinasi dengan DLH untuk mengecek izin amdal mereka, apakah sudah sesuai atau tidak. Selain itu, kita juga akan memanggil pihak perusahaan tersebut,” pungkasnya. (arm/ign)