SAMPIT – Warga Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, mendesak Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) segera mengeruk parit di sisi kanan dan kiri jalan sebelum hujan deras melanda daerah tersebut. Sebab, jika tidak, air akan menggenangi permukiman warga.
Rusli, warga di Bantaran Sungai Mentawa menuturkan, desakan tersebut dilakukan karena saat ini sudah memasuki musim penghujan. Apabila cuaca tidak bersabat, dikhawatirkan air akan merendam rumah di dataran rendah.
”Yang biasa banjir di Panjaitan ini di RT 19, Jalan Borneo Timur, Anang Santawi, Delima 8 dan Jalan Delima 10. Kami belajar dari tahun lalu. Sudah biasa dengan genangan air akibat saluran air yang tidak maksimal,” ujar Rusli, Sabtu (6/5).
Berdasarkan informasi, sebelumnya memang ada aktivitas pengerukan di kawasan itu. Namun, masih tersisa sekitar 3.000 meter yang belum dikerjakan. Pekerjaan petugas drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebelumnya terhenti lantaran banyak warung dan bangunan berdiri di atas saluran air.
”Memang belum sampai sungai pengerukan dan parit ini yang menjadi jalannya air masuk ke Sungai Mentawa. Kita berharap segera saja dikeruk, nanti kalau hujan benar-benar sudah lebat sampai satu hari penuh, sementara saluran air masih seperti ini kondisinya, ya banjir lagi,” ujarnya.
Dia berharap instasi terkait dapat bertindak cepat. Warga sekitar siap bekerja sama dan membantu petugas dalam pengerukan parit. ”Kita tunggu gerakan petugas. Kalau ada, kami juga siap membantu,” ujarnya.
Di sisi lain, warga yang tinggal di bantaran Sungai Mentawa dilarang keras membuang sampah ke sungai. Peringatan itu disampaikan melalui sejumlah spanduk. Bagi yang ketahuan, teguran keras akan diberikan.
”Peringatan ini kita pasang agar sampah tidak lagi dibuang di sungai. Ini saja sudah perlu pengerukan. Sebab, sudah mengalami pendangkalan dan tidak mampu menampung volume air dan terkadang air dari sungai meluap ke permukiman warga,” tandasnya. (mir/ign)