SAMPIT – Perbaikan jalan lingkar Kota Sampit tak maksimal dilakukan, akibat stok agregat untuk penimbunan jalan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotim menipis. Baru-baru ini, jalan di kawasan itu yang bisa diperbaiki pihaknya maksimal hanya sepanjang 500 meter, tak jauh dari kawasan Bundaran Balanga jalan Sudirman Sampit.
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan dan Pengawasan Dinas PUPR Kotim, Mochammad Djunaidi mengatakan, perbaikan dilakukan di jalan itu lantaran banyak berlubang dan dinilai membahayakan pengendara yang melintas. Sebelum perbaikan, petugas terlebih dahulu menimba air yang menggenangi lubang tersebut, kemudian ditimbun dengan agregat tanah urug bercampur pecahan batu.
”Pasir yang kita gunakan merupakan stok yang tersisa, dan diupayakan secukupnya. Sebab galain c masih tutup, jadi tidak bisa pesan (beli). Kita belum tahu, kapan bisa mendapatkan tanah lagi. Tetapi sudah ada truk yang melintas bawa pasir, apakah sudah ada yang buka,” ujarnya saat ditemui dilokasi perbaikan, kemarin (8/5).
Djunaidi menjelaskan, dengan adanya perbaikan tersebut diharapkan jalur tersebut bisa fungsional dan tidak menyulitkan kendaraan yang melintas, kendati sementara ini masih berupa penimbunan agregat terlebih dahulu. Penimbunan tersebut sudah dilakukan selama dua hari dengan dibantu alat berat untuk meratakan agregatnya.
”Nanti saya akan coba komunikasikan kepada pihak terkait agar bisa mendapatkan tanah urug. Sebab tidak hanya jalan ini yang akan diperbaiki, di Jalan MT Haryono Barat juga ada perbaikan nanti. Namun kita lakukan perlahan, setelah ini baru ke jalan yang lain,” pungkasnya. (mir/gus)