SAMPIT – Direktur PDM Dharma Tirta Sampit Firdaus Herman Ranggan meminta masyarakat berhati-hati dan menghindari calo yang menjanjikan pemasangan sambungan baru dengan cepat. Hal tersebut ia sampaikan agar masayarakat tidak sembarangan termakan janji palsu oknum tak bertanggung jawab.
”Jangan melewati calo. Apabila warga meminta pemasangan sambungan air melalui calo, kami tidak bertanggung jawab. Kalau mendaftar di PDAM langsung, karena pembayaran ada tanda buktinya, ada nomor resinya, jelas. Kalau dari calo tidak ada buktinya,” katanya saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Firdaus menuturkan, sampai sekarang cukup banyak warga yang datang melapor ke kantornya terkait masalah pemasangan sambungan baru tersebut. Mereka telah membayar tarif cukup besar dengan janji pemasangan sambungan baru dapat terlaksana.
Padahal, lanjut Firdaus, saat ini pemasangan sambungan baru belum bisa terlaksana. Pasalnya, PDAM masih menunggu cairnya suntikan dana karena SK-nya belum diditandatangani Gubernur Kalteng.
”Sudah ada beberapa warga yang protes ke PDAM mengenai itu. Walaupun oknumnya orang PDAM sendiri, kita tidak bisa menindak. Sebab, itu merupakan kesepakatan warga dengan si oknum. Kalau masyarakat merasa dirugikan, silakan lapor langsung nuntut ke kepolisian, karena itu sudah masuk ranah hukum,” jelasnya.
Hal yang perlu diketahui, lanjutnya, warga yang ingin melakukan pendaftaran sambungan baru PDAM, harus memastikan daerahnya ada jaringan pipa PDAM. Hal itu berpengaruh terhadap biaya pemasangan sambungan baru.
”Kadang-kadang ada masyarakat yang kurang paham bahwa pelanggan di daerah satu dengan daerah lainnya dikenai tarif yang berbeda. Misalnya, pelanggan satu cuma Rp 1,8 juta, sementara yang lain Rp 2 juta. Harga normal itu memang sekitar Rp 1,8 juta – Rp 1,9 juta, tapi ada juga yang harganya lebih mahal. Ini disebabkan karena lokasi rumah dari jaringan itu jauh,” jelasnya.
Firdaus menegaskan, pemasangan sambungan baru akan dilakukan sesuai daftar tunggu permohonan pemasangan. Hingga kini, jumlah daftar tunggu yang sudah masuk dalam data mereka totalnya sekitar 12 ribu sambungan rumah. (sei/ign)