SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) mensinyalir menerima banyak barak mesum di Kota Sampit dan sekitarnya. Pihaknya akan bekerja sama dengan ketua RT untuk memberantas tempat maksiat, termasuk barak yang dijadikan ajang mesum.
Ke depannya, penegak perda ini akan berencana bekerja sama dengan Dewan Adat Dayak (DAD) agar pelaku dan pemilik barak bisa disanski dan diberikan efek jera.
”Kita perlu koodinasikan dulu, agar dalam pelaksaan nanti lancar dan aman. Sejauh ini, setelah ditangkap dan diamankan tidak ada sanski. Diberikan teguran dan diberikan pembinaan, langsung dilepas begitu saja,” kata Kasatpol PP Kotim Rihel, Kamis (11/5).
Setelah mengamankan belasan pelajar dan dua pasangan Rabu (10/5) lalu, pihaknya kembali mendapat sejumlah laporan yang sama. Rihel menuturkan, melalui kerja sama dengan masyarakat, dapat mempersempit pergaulan bebas dan prostitusi terselubung.
”Ini semua memang merupakan tugas kita bersama, sehingga anak-anak muda tidak diberikan kesempatan berbuat yang tidak baik. Selain itu, kami juga sudah meningkatkan patroli di dalam kota,” jelasnya.
Selain barak, ujar Rihel, sejumlah tempat penginapan lainnya juga disinyalir menjadi tempat mesum. ”Beberapa laporan yang diterima, di antaranya ada di barak, penginapan atau hotel. Semua masih dalam proses penyelidikan, apa benar laporan yang disampaikan kepada kami. Agar saat bertindak tidak salah tempat,” tandasnya. (mir/ign)