PALANGKA RAYA – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan strategi guna mengatisipasi kenaikan harga sembako untuk beberapa bulan kedepan. Hal tersebut dilakukan karena mengingat permintaan masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan akan terus meningkat hingga bulan puasa nanti.

Sekretaris TIPD Kalteng, Suryadi menyebutkan, dari semua komoditas yang berpotensi mengalami peningkatan permintaan, ayam potong kemungkinan besar menjadi yang paling cepat mengalami lonjakan, baik dari sisi permintaan dan bahkan harga.

“Memang yang lain seperti bawang, cabai, dan minyak goreng pasti mengalami lonjakan permintaan. Tapi untuk ayam ras dan ayam potong kemungkinan lonjakannya lebih dari yang lain. Nah ini yang perlu kita antisipasi,” ucapnya, belum lama ini.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah antiasipasi mengatasi masalah tersebut. Selain mengoperasikan kembali pasar penyeimbang, Pemprov juga melakukan antiasipasi dengan menyediakan pasokan ayam ras di kandang penyangga.

“Ini, kami sudah bergerak mengisi kasokan di kandang penyangga. Ya, harapannya nanti sewaktu panen bisa menuhi permintaan di minggu pertama bulan puasa,” katanya.

TPID, kata Suryadi, sadar bahwa permintaan kebutuhan pokok selalu naik pada bulan puasa. Maka langkah kebijakan yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut diupayakan tidak stagnan. Selaku pihak terkait yang diberi kewenganan oleh pemerintah provinsi (Pemprov), TPID menyiapkan langkah yang lebih terarah.

“Karena sudah tahu akan ada peningkatan permintaan, makanya kami dari TPID terus melakukan antisipasi. Sebab kita tahu sendiri segala kemungkinan akibat naiknya permintaan tersebut bisa saja terjadi,” pungkasnya. (sho/vin)