SAMPIT - Ketua Komisi II DPRD Kotim, Rudianur meminta agar penataan dan penyusunan lokasi pasar Ramadan nanti tidak menimbulkan perpedaan pandangan soal penempatan.
Mereka dari DPRD Kotim hanya meminta agar penetapan lokasi tidak menganggu ketertiban umum dan mudah diakses oleh masyarakat Kotim.
“Terpenting soal pasar Ramadan ini, akses mudah dan jangan sampai ada perdebatan antara Satpol PP Kotim dan Disdagperin, karena itu kurang baik, terkait tidak sepaham soal lokasi,” kata Rudianur, kemarin (16/5).
Menurutnya, sekalipun dipilih lokasinya di Taman Kota Sampit, tapi harus memperhatikan arus lalu lintas disekitarnya.
Karena keberadaan pasar dadakan tahunan itu yang akrab disebut pasar Wadai memang jadi pusat kunjungan kuliner warga Kotim.
“Pemilihan lokasi memang ranah Pemkab Kotim, tetapi kami juga peringati penataan pasar Ramadan harus matang, jangan asal-asalan dan menimbulkan kesan tidak tertib,“ tambahnya.
Di lain sisi, Rudiannur meminta Dinas Kesehatan dan BPOM untuk mengawasi dagangan yang dijual, hal itu guna memastikan makanan tidak menggunakan zat berbahaya.
Selama ini, pengawasan untuk hal itu masih minim dilakukan. Dia beranggapan tidak menutup kemungkinan ada oknum pedagang yang sengaja menggunakan zat berbahaya demi meraup untung lebih besar.
“Tidak kalah penting harus ada kepastian aman jajanan dari zat dan kandungan yang berbahaya,” tegas politisi Partai Golkar Kotim ini. (ang/fm)