PANGKALAN BUN – Sebuah peti untuk jenazah ditemukan warga di Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 31 Pangkalan Bun, wilayah Desa Sungai Melawen RT 15 Kecamatan Pangkalan Lada. Peti yang dibuang sembarangan tersebut membuat masyarakat resah.
Menurut warga setempat, peti tersebut terlihat sekitar dua hari lalu. Warga awalnya tidak ada yang berani mendekat karena khawatir masih ada mayat di dalamnya. Karena mengganggu pemandangan, akhirnya peti dipinggirkan dari jalan raya.
Kepala Dusun II Desa Sungai Melawen Nuryana mengatakan, keberadaan peti itu membuat warga takut, karena benda tersebut sangat identik dengan mayat. ”Membuang peti kok sembarangan, membuat warga takut saja,” tuturnya.
Warga lainnya Sunarno mengaku sudah melihat sekitar dua hari lalu. Tetap ia tidak berani mendekat. ”Hanya lewat-lewat saja karena saya tidak berani,”jelasnya.
Pantauan Radar Sampit, peti berwarna orange ini tertera cargo Trigana Air. Dengan nomor Surat Muatan Udara (SMU) 199227 dari Surabaya menuju Pangkalan Bun. Namun di peti itu tidak tertera tanggal. Dari bentuk peti nampak bukan peti baru, tetapi yang menjadi pertanyaan warga kenapa peti tersebut dibuang di jalan. Apalagi berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Sementara itu dari penelusuran ke Cargo Trigana Air yang berlokasi di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, peti itu memang dari Surabaya jika dilihat dari kodenya. Namun sejak Januari 2017 hingga sekarang, pihaknya belum pernah menerima kiriman peti jenazah dari Surabaya.
”Kalau dari Semarang ada sekitar satu atau dua bulan lalu, kalau dari Surabaya tahun ini belum pernah,” jelas salah seorang petugas cargo.
Saat dikonfirmasi, dia juga langsung melakukan pengecekan arsip namun sayangnya dari Januari sampai sekarang nomor SMU-nya yang di depan sudah 2.
”Kalau dilihat nomor SMU-nya ini digit pertamanya 1, arsip kita sudah tidak ada di sini (cargo). Jadi kita belum tahu pengiriman tersebut atas nama siapa,” jelasnya lagi.
Dia menegaskan bahwa tugas pengiriman barang hanya sampai di cargo. Setelah diserahkan kepada penerima, maka pihaknya tidak bertanggungjawab lagi. Ia juga mengaku menyayangkan tindakan ini, apalagi label maskapai Trigana masih tertera di peti tersebut. (sam/yit)