SAMPIT – Banjir yang melanda Kecamatan Antang Kalang perlahan mulai surut. Cuaca panas selama dua hari lalu, membuat ketinggian air yang semula mencapai 1,6 meter, kini menjadi sekitar 1 meter dan terus turun, Selasa (23/5). Namun, sekitar seratus lebih rumah warga masih terendam.
Kemarin (22/5), petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan jajaran Sabhara Polres Kotim yang tiba di Antang Kalang langsung menyusuri Desa Tumbang Kalang, Sei Puring, Tumbang Ngahan, Sungai Hanya, dan Desa Tumbang Manya.
Pantauan sebelumnya, Senin (21/5), terdapat 223 rumah yang tergenang air. Hingga kemarin sore sekitar 100 lebih dan terus surut. Masyarakat sekitar tetap bertahan di rumah masing-masing. Beberapa di antaranya yang sempat mengungsi ke kediaman keluarga, mulai kembali ke rumah masing-masing.
Camat Antang Kalang Berdikari mengatakan, surutnya air tersebut merupakan pertanda baik bagi masyarakatnya agar dapat menjalankan aktivitas seperti sebelumnya. ”Sudah tidak ada hujan selama dua hari ini banjir sudah mulai surut. Belum ada keluhan warga yang sakit. Terkecuali mereka tetap menagih bantuan yang belum diberikan,” ujar Berdikari.
Hari kedua pantauan banjir, pihaknya menyediakan tim medis dari BPBD Kotim sebagai antisipasi apabila ada warga yang sakit akibat banjir. Di sisi lain, masih banyak keluhan masyarakat di lima desa lantaran tak ada bantuan dari Pemkab Kotim. Warga menilai kepedulian pemkab terhadap korban banjir minim.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Sutoyo mengatakan, pihaknya bersama 12 orang dalam tim akan menyisiri daerah banjir selama sehari penuh. ”Dua speedboad yang kami bawa mendatangi lokasi banjir. Informasi yang kita dapatkan, setiap jam air turun. Apalagi tidak ada hujan. Banjir tidak akan sampai satu pekan ke depan sudah kering,” katanya. (mir/ign)