SAMPIT – Warga Perumahan Wengga Metropolitan, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, dibuat resah dengan kemunculan sejumlah orangutan di pemukiman mereka. Bahkan, orangutan dikabarkan sempat menyatroni rumah warga.
Indi, warga perumahan setempat mengaku melihat orangutan itu sejak Senin (26/10). Dia sempat mem-posting foto orangutan yang sedang membuat sarang tersebut ke media sosial. Itu dilakukan karena dia tak tahu harus melapor ke mana.
”Kami pertama melihat orangutan itu bikin sarang di semak belakang rumah. Sepertinya ada dua ekor, induk dan anaknya. Ya, kami khawatir saja orangutan itu masuk ke rumah,” ungkapnya, Rabu (28/10).
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit langsung melakukan pengecekan. Ternyata benar, orangutan tersebut telah membuat sarang sangat dekat dekat dengan rumah warga.
”Kami khawatirkan orangutan itu turun dan mencari minum ke rumah warga dan rawan terjadi konflik,” kata Komandan Pos BKSDA Sampit Muriansyah.
BKSDA lalu memanggil yayasan Orangutan Foundation Pangakalan Bun, Kotawaringin Barat, untuk mengevakuasi orangutan tersebut. Kemarin, Orangutan Foundation hanya berhasil membawa seekor orangutan dari lokasi. Satwa dilindungi yang diperkirakan berumur sekitar 17 tahun itu, ditangkap di sekitar areal kebakaran lahan dan ditemukan membuat sarang.
”Orangutan ini akan kami bawa ke Suaka Marga Satwa Lamandau untuk dilepasliarkan, sementara untuk yang lainnya akan kami pantau jika memang ada laporan warga lagi dan orangutannya ada, maka akan kami coba lakukan pemindahan lagi,” kata Manajer Program Orangutan Foudation Ade Suharso.
Diyakini masih ada orangutan lainnya yang masih bersembunyi di kawasan tersebut. Selain itu, orangutan juga telah membuat sarang di semak sisa kebakaran lahan. Beberapa hari sebelumnya di Desa pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, juga dilaporkan ada gangguan orangutan. Bahkan, kabarnya, di wilayah itu ada sekitar lima ekor orangutan yang kerap meneror warga.
Seringnya kemunculan orangutan di sekitar pemukiman warga ini terjadi karena habitatnya semakin menciut akibat terjadinya kebakaran hutan. Orangutan terdesak sehingga mencari tempat tinggal di sisa-sisa hutan dekat dengan rumah warga. (oes/ign)