SAMPIT – Pekerja di perkebunan kelapa sawit mulai mudik. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) meminta semua perkebunan besar swasta (PBS) agar tak mengangkut mengangkut karyawannya menggunakan truk atau kendaraan bak terbuka.
”Bupati sudah menyampaikan langsung dan memperintahkan agar semua perusahaan tidak menggunakan kendaraan bak terbuka mengangkut manusia. Khususnya menjelang Lebaran ini. Arus mudik sudah terlihat di Kecamatan Telaga Antang,” kata Camat Telaga Antang Siyono, Selasa (6/6).
Larangan tersebut, lanjutnya, sudah disampaikan kepada semua perkebunan di wilayah yang ia pimpin. Pengawasan ketat masih terus dilakukan, meski sejauh ini belum ditemukan adanya pelanggaran.
”Jika memang ada yang melanggar, akan ketahuan. Sebab, jalan yang mereka lintasi dari kecamatan ini menuju Sampit terlihat banyak orang. Kita tidak ingin ada kecelakaan yang menewaskan banyak nyawa,” tegasnya.
Untuk memastikan tak ada pelanggaran, Siyono sudah bekerja sama dengan kepolisian yang dapat menindak pelanggaran tersebut. Di sisi lain, ruas jalan di wilayah itu rawan kecelakaan, karena sebagian jalan belum diaspal.
”Melewati surat yang kami sampaikan kepada semua perkebunan di Telaga Antang beberapa hari lalu, diharapkan tidak ada yang melanggarnya demi keselamatan. Sebab, Pemkab Kotim memperketat aturan itu,” ujarnya.
Pemudik dari wilayah utara tahun ini, tambahnya, jumlahnya meningkat. Sebab, mayoritas buruh perkebunan kelapa sawit rata-rata dari luar daerah Kotim. Pertengahan bulan ini, ratusan orang diperkirakan akan meninggalakan Bumi Habaring Hurung.
”Tanggal 11-18 nanti sudah habis semua mudik. Sejauh ini kami tingkatkan koodinasi dengan perusahaan sekitar sebagai pengawasan dan memastikan tidak ada pelanggaran,” tandasnya. (mir/ign)