PALANGKA RAYA – Lembaga adat di Kota Palangka Raya mendukung penuh langkah pemerintah yang menolak radikalisme dan sikap intoleran. Penolakan itu dinilai sesuai dengan semangat falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah.

Pernyataan tersebut disampaikan DAD dan Batamad Kota Palangka Raya. Ketua Harian DAD Kota Palangka Raya Mambang Tubil mengatakan, DAD dan Batamad mengambil sikap dalam menentang radikalisme dan sikap intoleran.

"Ada empat pernyataan sikap yang dihasilkan dari hasil diskusi, di antaranya terpenting mendukung pemerintah menolak ormas atau organisasi yang menyimpang, menolak ormas dan organisasi yang akan menggeser ideologi pancasila,” tegasnya.

Selain itu, lembaga adat akan mempertahankan empat pilar kebangsaaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Serta mempertahankan empat pilar filosofi huma betang , yakni kejujuran, kebersamaan, kesetaraan, dan ketaatan terhadap hukum.

”Penyataan sikap juga disampaikan kepada Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran," ujarnya.

Wakil Ketua Batamad Kota Palangka Raya Damo Tanggan menambahkan, DAD dan Batamad menyatakan sikap menolak keras sikap intolerani dan radikalisme.

Meanurutnya, pernyataan itu disampaikan karena banyaknya aksi yang berusaha menggeser ideologi Pancasila. ”Karena itu kita berupaya melakukan penguatan persatuan,” tegasnya. (daq/ign)