SAMPIT – Upaya pemerintah mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok selama Ramadan tahun ini berjalan sukses. Pergerakan harga masih stabil. Bahkan, sejumlah bahan kebutuhan pokok harganya tak mengalami kenaikan.
Anggota DPR RI Hamdhani memantau langsung Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit untuk memastikan stabilnya harga kebutuhan pokok, Minggu (11/6). Dia berharap harga tidak mengalami kenaikan lagi menjelang Lebaran.
”Saya selaku anggota DPR RI bersama Bulog Subdrive Sampit, mitra Komisi IV DPR RI, melakukan pemantauan sekaligus pengawasan harga kebutuhan pokok di Sampit,” kata Hamdhani yang didampingi anggota DPRD Kalteng HM Fahruddin dan Kepala Bulog Subdrive Sampit Joko Prasetyo Afrizal.
Menurut Hamdhani, selama ini pemerintah pusat selalu merespons permintaan Bulog yang bertugas menstabilkan harga pasar. Dia meninjau langsung tugas tersebut. ”Setelah berkeliling mendatangi pedagang untuk bertanya langsung, ternyata harga kebutuhan pokok masih stabil. Tidak ada kenaikan harga,” ujar Hamdhani.
Berdasarkan pantauan, harga bawang putih di pasaran mencapai Rp 40 ribu per kilogram, bawang merah Rp 22 ribu per kg, sementara beras, gula dan minyak goreng tidak ada kenaikan.
”Hanya bawang putih saat awal puasa naik dan kini berangsur turun dan mulai normal. Itu semuanya sudah normal dan kami harap bisa stabil hingga Lebaran,” ujarnya.
Hamdhani menilai peran Bulog menstabilkan harga sudah benar. Bulog Subdrive Sampit telah menitipkan sejumlah kebutuhan pokok di warung kecil. Hal tersebut dilakukan agar harga di pasar juga tidak terlalu tinggi.
”Sebenarnya, ada 11 bahan pokok. Tapi, baru lima macam bahan yang bisa direalisasikan, seperti daging, bawang putih, minyak goreng, beras, dan gula,” katanya.
Kepala Bulog Subdrive Sampit Joko Prasetyo Afrizal menambahkan, selama ini pihaknya sudah menyalurkan sejumlah kebutuhan kepada masyarakat. Baik yang datang ke kantor sampai ada yang dititipkan ke sejumlah warung.
”Harga kebutuhan pokok yang kita jual ini di bawah harga pasar. Namun, bukan untuk saingan, tapi untuk menstabilkan harga,” ujar Joko.
Dia mencontohkan daging sapi dan daging kerbau yang cukup banyak diminati masyarakat. Harga daging sapi beku dijual Rp 80 ribu per kg dan daging kerbau Rp 70 ribu per kg. ”Bagi masyarakat yang memerlukan daging, bisa menjadi alternatif lain karena daging beku jauh lebih murah. Stok lainnya juga masih ada dan kita jual untuk masyarakat langsung, bukan ke pedagang,” pungkasnya. (rin/ign)