PANGKALAN BUN-Dalam sepekan terakhir, kabar duka bertubi-tubi datang dari jagat selebriti tanah air. Setelah artis senior Yana Zein tutup usia karena tak mampu lagi melawan kanker payudara, giliran artis seksi Julia Perez (Jupe) harus meregang nyawa akibat kanker leher rahim atau kanker serviks.
Berlatar belakang peristiwa itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kermas) Dinas Kesehatan Kobar Samsudin SKM mengatakan, kabar duka itu bisa menjadi sebuah pengingat bahwa semua orang bisa terkena kanker dan penyakit mematikan tersebut.
”Kanker saat ini menjadi masalah karena jumlah penderitanya terus meningkat dan berbanding lurus dengan kematiansi penderinta,”ujarnya, Senin (12/6) siang.
Ia menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah menegaskan kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan dua jenis kanker yang cukup tinggi mengancam perempuan di Indonesia. Saat ini pemerintah terus berupa untuk menekan terjadinya temuan kasus kanker tersebut.
”Upaya itu ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan terhadap jenis dan bahaya kanker serta faktor risiko terjadinya kanker. Dan masyarakat perlu memahami bahwa beberapa jenis kanker dapat dicegah melalui deteksi dini,”tambah Samsudin.
Deteksi dini kanker leher Rahim dicontohkannya, dapat dilakukan dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan harus ditindak lanjuti dengan krioterapi jika ditemukan IVA positif. Sedangkan deteksi dini untuk kanker payudara metode pemeriksaan payudara secara klinis (SADANIS) masih menjadi yang utama.
”Saat ini, Puskesmas di Kabupaten Kobar sudah mulai bisa melayani deteksi dini dengan IVA. Dan ada beberapa Puskesmas yang sudah memiliki alat krioterapi, seperti di Puskesmas Semanggang,”papar Samsudin.
Untuk pengobatan tingkat lanjut, menurutnya bisa segera dilakukan di rumah sakit kabupaten secara berjenjang untuk rujukan kasus kanker.
Menurutnya juga dengan deteksi dini, bibit kanker dapat ditemukan lebih awal sehingga keberhasilan pengobatannya semakin besar. Samsudin juga mengatakan, bagi masyarakat, khususnya yang telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tidak perlu khawatir karena biaya untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks (tes IVA) di puskesmas sudah masuk dalam pembiayaan JKN, yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
”Bila ditemukan pasien kanker, mereka harus mendapat pengobatan yang tepat dan tidak boleh melewatkan fase emas pengobatan. Pasien harus menjalani pengobatan tanpa putus. Maka dari itu kita saat ini gencar-gencarnya untuk promosi kesehatan kanker”imbuhnya.
Ditambahkannya, pemerintah saat juga tengah mengkampanyekan vaksin human papiloma virus (HPV) pada kalangan siswi sekolah dasar di beberapa daerah. Vaksin HPV dianggap cukup efektif untuk mencegah seseorang perempuan terserang HPV yang akan berlanjut pada kanker serviks.
”Harapan kita nanti ke depan, vaksin HPV tersebut bisa menjadi salah satu vaksin program nasional dan gratis,”tandasnya.(sla/gus)