PULANG PISAU – Sejumlah rambu lalu lintas yang biasanya terpasang di sekitar jalan Pulang Pisau, khususnya pada jalur rawan kecelakaan tidak terlihat lagi. Selain roboh, beberapa di antaranya hanya tinggal besi penyangga.
Ruben, warga Desa Gohong yang senang melewati jalan tersebut menyayangkan tidak terpasangnya rambu di jalan yang ramai dilewati itu, sebagai tanda yang berfungsi mempermudah pengendara selama perjalanan.
”Yang kita takutkan adalah orang baru yang belum hapal jalan. Jika tidak ada rambu, tentu sangat membahayakan bagi dia bepergian. Apalagi di daerah yang rawan kecelakaan. Harusnya pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa semakin memperhatikan hal ini,” ujar Ruben.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pulang Pisau John Oktoberiman mengatakan, rambu lalu lintas banyak yang roboh dan hilang. Hal itu terjadi lantaran ulah orang iseng yang sengaja mencabut rambu dan mengambil besinya untuk dijual.
”Selain itu, kami juga cek ada ulah kontraktor yang bekerja memperbaiki jalan. Saat melakukan pelebaran jalan, sudah pasti akan mencabut rambu itu. Sayangnya, sesudah pekerjaan selesai, mereka tidak melakukan pemasangan seperti semula,” jelas John.
John menuturkan, kontraktor merupakan pihak yang bekerja dengan pemerintah, sehingga harusnya turut menjaga rambu yang merupakan aset negara. Meskipun jalan bagus, jika tidak dibarengi rambu lalu lintas, pengendara juga akan kesulitan bepergian.
”Ke depan kita akan lakukan koordinasi dengan kontraktor, agar jika ingin melakukan pekerjaan juga harus menjaga rambu-rambu yang ada. Jika memang dalam pekerjaannya rambu harus dicabut, silakan. Tapi, setelah pekerjaan usai harap dipasang lagi jika tidak mau dan tetap membandel, kita akan beri sanksi,” pungkasnya. (ds/ign)