SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengawasi peternak ayam di Kota Sampit. Hal itu untuk mencegah terulangnya limbah ayam yang dibuang sembarangan dan meresahkan masyarakat.
”Kita berharap kerja sama masyarakat dengan menyampaikan imbauan kepada peternak ayam di sekitar permukiman penduduk agar limbah hewan yang mati tidak dibuang di tempat sampah umumnya,” kata Plt Kasatpol PP Kotim Rihel, Selasa (18/7).
Pihaknya juga mengharapkan kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim. Sebab, sejauh ini memang belum ada koordinasi khusus untuk menangani keluhan masyarakat terkait limbah ternak ayam.
”Sejauh ini belum ada penjelasan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang limbang hewan sembarangan. Ada tempat khusus seharusnya. Namun, dalam aturan sudah ada dan jelas,” ujarnya.
Untuk memastikan hal tersebut, sejumlah petugas dikerahkan untuk melakukan patroli. Apabila ada pelanggaran kembali terjadi, langkah selanjutkan akan penindakan melalui instansi terkait.
”Seperti yang disampaikan sebelumnya, ancamannya izin bisa dicabut apabila tetap mengabaikan larangan itu. Sebab, yang merasa dirugikan orang banyak. Terutama masyarakat yang tinggal di sekitar tempat sampah berisi bangkai ayam itu,” tandasnya.
Seperti diberitakan, warga Jalan Kopi Selatan dibuat berang oleh kelakuan pengusaha ayam potong. Pasalnya, oknum pengusaha tersebut membuang limbah ayam potong ke tengah jalan.
Sartika, warga sekitar mengatakan, limbah ayam potong yang dibuang di tengah jalan itu baru dilakukan kemarin (17/7). Diduga pengusaha itu marah gara-gara ditegur warga karena membuang limbah ayam potong di tempat pembuangan sampah (TPS) yang seharusnya untuk sampah rumah tangga.
”Sudah sering diperingati. Terakhir saya tegur untuk tidak buang limbah ayam di sini, mereka malah sewot dan membalas bertanya, kalau nggak buang di sini, terus dibuang di mana? Di sungai kah?” ucapnya sambil menirukan ucapan oknum pelaku pembuangan limbah ayam.
Staf Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Reza, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya menyayangkan hal tidak bertanggung jawab yang dilakukan oknum rumah pemotongan ayam itu.
”Ini bak sampah rumah tangga, bukan untuk limbah ayam. Sudah kita larang sejak dulu, tapi mereka tetap buang di sini. Kami sudah menegur dan menyurati, bahkan memasang spanduk besar di situ. Tapi, tetap saja kejadian. Bahkan, rumah warga yang sering menegur mereka juga sengaja ditumpuk limbah ayam di depan rumahnya,” ungkapnya. (mir/ign)