SAMPIT-Anggota Komisi I DPRD Kotim Wiliam Novetra mengingatkan kepada seluruh bakal calon kepala desa (Kades), agar tidak berorientasi mencari keuntungan pribadi, dalam mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak nanti. Salah satu contohnya seperti mengincar penggunaan dana desa untuk kepentingan pribadi.
”Harapan kami, yang jadi kades itu memang orang yang punya panggilan untuk memajukan desanya. Bukan untuk memajukan kepentingan sendiri dengan memanfaatkan momentum pengelolaan dana desa,”imbuhnya, kemarin.
Diketahui, saat ini masa penjaringan bakal calon kepala desa sudah dibuka. Jabatan kepala desa belkakangan ini cenderung diincar. Betapa tidak, saat ini desa mengelola dana desa yang snagat besar bahkan nilainya di atas RP 1 miliar. Tentunya ini salah satu motivasi sejumlah bakal calon untuk mencalonkan diri.
Namun di lain sisi, saat ini juga sejumlah kasus penyalahgunaan dana desa mulai dproses di aparat penegak hukum setempat. Kebanyakan kepala desa dilaporkan atas dugaan penyalagunaan anggaran dana desa. Dan mark up kegiatan desa .
“Kami juga minta agar dinas teknis mengingatkan bakal calon kades, agar jangan sampai jadi kades hanya untuk meperkaya diri sendiri. Kita juga sepakat agar warga desa memilih calon yang punya kualitas dan rekam jejaknya bisa diandalkan di desa itu,”papar William.
Politikus Partai Demokrat ini mengaku masih menyangsikan kemajuan desa setelah dua tahun anggaran ini, menerima kucuran dana segar. Dia melihat masih banyak pembangunan desa yang masih berjalan di tempat. Padahal lanjutnya, semangat awal dari dana desa itu adalah percepatan dan pemerataan pembangunan.
”Undang-undang desa itu hadir karena banyaknya aspirasi bahwa desa sulit berkembang dan maju karena terbentur dana. Tapi ketika dana dikucurkan, pembangunan desa juga ada yang masih apa adanya. Ini harus dievaluasi oleh pemerintah daerah, agar desa itu bisa dibina dan dibimbing,”pungkas William. (ang/gus)