SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Sabtu, 22 Juli 2017 09:43
Puskesmas Kolam Gelar Deteksi Kanker Serviks
PAPARAN: Petugas dari Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat memberikan penjelasan soal kanker serviks kepada warga di Puskesmas Kolam.(GUSTI HAMDAN/RADAR PANGKALAN BUN)

KOTAWARINGIN LAMA – Penyakit Kanker serviks jangan sampai diremehkan,  karena penyakit ini menjadi penyebab kematian wanita nomor satu di Indonesia. Sedangkan di tingkat dunia, kanker mulut rahim ini menjadi penyebab kematian nomor urut kedua. 

Demikian diungkapkan oleh Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawarungin Barat, Hadi Rawi saat mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kobar pada acara  deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Kotawaringin Lama, Kamis (20/7). Pendeteksian tersebut dilakukan dengan cara pemeriksaan inveksi visual dengan Asam Asetat (IVA). 

Kegiatan itu juga  bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kobar, BPJS Kesehatan dan Tim Pengerak PKK Kecamatan Kolam, serta dalam rangka HUT BPJS Kesehatan ke 49. 

Disamping itu, Hadi mengapresiasi Kepala Puskesmas Kolam beserta jajarannya yang sudah membuktikan rencana kerjanya untuk pemeriksaan IVA. Dan ke depan, hingga tahun 2019 di harapkan   semua wanita yang sudah menikah dengan usia 30 hingga 50 tahun, di Kabupaten Kobar semuanya sudah terperiksa IVA,  termasuk pencegahan kanker payudara. 

”Karena kita tahu, bahwa saat ini kanker leher rahim itu menduduki urutan kedua kematian terbesar di dunia bagi perempuan. Tetapi di Indonesia justru pentakit ini menduduki urutan pertama,” jelasnya. 

Untuk itu Hadi Rawi juga berharap kegiatan deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA ini, bisa terus berlanjut. Dinas Kesehatan Kobar akan berupaya melengkapi fasilitas alat dukung untuk kegiatan tersebut. 

Dilanjutkannya, semakin dini mendeteksi penyakit ini, maka semakin kecil kemungkinan terkena stadium awal kanker serviks. Diketahui, dari berbagai berita di media betapa dahsyatnya kanker satu ini ketika menggerogoti pengidapnya. 

”Akibat penyakit ini orang kaya saja bisa miskin kalau sudah masuk ke stadium awal. Meski penyakit tidak menular, tapi kalau sudah kena, dan  kalau tidak dikelola dengan baik, dia akan berakhir dengan, pertama kemiskinan dan akhirnya kematian,” imbuh Hadi. 

Dan tambahnya,  berdasarkan data Dinas Kesahatan Kobar, sepanjang tahun lalu hingga bulan ini ada tiga kasus kematian yang disebabkan kanker serviks. Sedangkan akibat kanker payudara ada dua kasus.         

”Jadi dengan deteksi dini ini,  jika gejala awal ada maka  kita akan lakukan intervensi dengan melakukan kemoterapi, agar tidak sampai jadi stadium kanker. Semakin banyak ibu-ibu yang memeriksakan, maka semakin mengurangi angka kesakitan pada kanker yang berujung pada kematian ini,” pungkas Hadi.(gst/gus)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers