SAMPIT – Petugas drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin nyaris digigit kura-kura berjenis bidawang saat membersihkan selokan di bawah perempatan Jalan HM Arsyad-MT Haryono, Selasa (25/7). Hal tersebut membuat heboh karena ukuran kura-kura itu tergolong besar.
Kura-kura itu ditangkap Isur, petugas kebersihan. Awalnya dia sempat kaget ketika ada gerakan di dalam air. Dia mengira ikan. Namun, ketika dikejar dan berhasil ditangkap, ternyata kura-kura.
Hewan dengan kuku tajam itu sempat meronta setelah ditangkap. Leher yang dapat memanjang ke belakang itu nyaris mengigit lengan kiri Isur. Akan tetapi, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang sudah biasa menemukan hewan liar di dalam parit mampu menekan keganasan hewan berbahaya itu.
”Dari dalam gorong-gorong, saat mau mengeruk lumpur, bidawang itu langsung lari dengan cepat. Lalu saya kejar. Sekitar tiga meter, sembunyi dalam lumpur saya injak dan diangkat. Sempat mau mengigit, kalau kena jari tangan bisa putus. Jadi saya lempar, kemudian ada teman Rahman yang membantu menangkapnya, lalu dimasukan ke dalam karung,” kata Isur, Selasa (25/7).
Sebelumnya, pria yang sudah menjadi kepala keluarga ini juga baru menangkap anak ular piton dengan panjang empat meter di dalam parit di Jalan MT Haryono pekan lalu, saat hujan lebat mengguyur ketika mengeruk lumpur.
”Kalau ular sudah sering, bidawang ini langka. Tidak menyangka juga ada hewan jenis ini masih ada dalam parit. Dengan ukuran yang besar. Meski dulu pernah ada dua kali lipat lebih besar dari ini. Hewan ini tidak bisa dipelihara sembarangan, berbahaya,” ujarnya.
Kejadian itu membuat lokasi tersebut ramai. Bahkan, ada yang ingin membelinya untuk dimasak. Isur pun menjualnya seharga Rp 100 ribu. ”Lumayan, ada rezeki,” tandasnya. (mir/ign)