PANGKALAN BANTENG-Pemanfaatan dan pemahaman fasilitas kesehatan di tingkat bawah perlu terus mendapat perhatian. Tidak hanya berupa penambahan fasilitas yang semakin lengkap, namun edukasi akan pemanfaatan fasilitas tersebut wajib menjadi perhatian semua.
Salah satunya, salah kaprah pemahaman masyarakat tentang Pos Bimbingan Terpadu (posbindu ) Penyakit Tidak Menular (PTM) harus segera diluruskan. Saat ini ketika mendengar kata Posbindu, masyarakat cenderung menganggap bahwa itu merupakan pelayanan kesehatan untuk para lansia.
”Posbindu itu ada macam-macam, memang ada yang untuk lansia ada juga yang untuk umum. Kalau Posbindu PTM itu untuk umum, tidak ada batasan,” terang Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kobar, dr Fachrudin yang juga menilai masih kurangnya pemahaman masyarakat atas manfaat Posbindu PTM.
Dijelaskannya, Posbindu ini merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan masyarakat yang melibatkan peran serta masyarakat. Hal itu melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini, keberadaan faktor resiko penyakit tidak menular (PTM).
Selain itu, Posbindu PTM merupakan Unit Kegiatan Berbasis Masyarakat (UKBM) untuk mawas diri terhadap faktor resiko PTM pada populasi sehat (mengingat sebagian besar Faktor Resiko PTM tidak menampakkan gejala). Kemudian kasus faktor resiko PTM yang ditemukan, namun tidak dapat dikendalikan melalui konseling akan direkomendasikan dirujuk ke fasilitas pelayanan dasar, (Puskesmas, Klinik swasta, dan dokter keluarga).
Posbindu juga merupakan implementasi kebijakan pelayanan kesehatan oleh kementerian kesehatan karena meningkatnya kematian akibat penyakit tidak menular (PTM).
”PTM ini termasuk penyakit pembunuh nomor tiga setelah TB paru, seperti hipertensi, diabetes, jantung. Angka kecelakaan yang tinggi juga termasuk PTM. Sekarang ini angka kasus kesakitan dan kematian akibat PTM ini cukup banyak dan akan semakin meningkat jika tidak ada tindakan preventif seperti Posbindu PTM ini,” pungkas Fachrudin.
Ditambahkannya, pada kelompok umur di atas 30 keluhan akibat hipertensi, gula darah , kolesteroal yang tinggi dan masalah kesehatan lain sudah mulai muncul, jika kurang bisa menjaga kesehatan atau akibat aktivitas keseharian yang membuat pola hidup sehat terlupakan. (sla/gus)